PADANG, HANTARAN.Co — Hujan lebat yang mengguyur Kota Padang sejak Kamis malam berubah menjadi ancaman serius. Debit air yang merangsek naik hingga 1,5 meter membuat warga Perumahan DPR Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, panik dan membutuhkan evakuasi cepat. Di tengah badai yang semakin menjadi, tim Basarnas Padang bergerak dengan semboyan mereka: Semangat Quick Action, Satu Jiwa Satu Rasa, We Are Family — Profesional, Modern, Teruji.
Informasi pertama datang dari warga bernama Farid pada Jumat (21/11/2025) pukul 08.30 WIB. Melalui sambungan telepon, ia melaporkan kondisi banjir yang sudah tidak lagi bisa ditangani warga secara mandiri.
Lokasi kejadian berada pada koordinat 0°52’29.0″S, 100°22’34.9″E, berjarak sekitar 11,3 kilometer dari Kantor SAR Kelas A Padang—dengan estimasi waktu tempuh 20 menit melalui jalur darat.
Adapun dua orang korban tersebut bernama Muhammad Farid, 27 tahun dan Safa Salsabila, 27 tahun. Keduanya beralamat di Padang dan membutuhkan pertolongan segera akibat tingginya genangan air.
Hujan Deras Terus Mengguyur, Tim SAR Dikerahkan.Setelah menerima laporan, delapan personel rescuer Basarnas Padang langsung diberangkatkan pada pukul 08.45 WIB menuju lokasi. Mereka dilengkapi dengan: Rescue Car, LCR (perahu karet), Peralatan SAR air, Peralatan medis, Peralatan komunikasi, Peralatan pendukung lainnya.
Meski hujan tak kunjung reda dan intensitasnya terus meningkat, para personel tetap melaju untuk memastikan warga dapat dievakuasi dengan aman.
Berdasarkan laporan sementara, cuaca di lokasi diliputi hujan lebat disertai badai. Kecepatan angin mencapai 6 knot, menjadi tantangan tambahan bagi tim penyelamat. (*)
