PADANG, hantaran.Co–Ratusan siswa SMA di Kota Padang antusias mengikuti pelatihan literasi yang digagas Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi. Kegiatan yang digelar di SMK 6 Padang, Selasa (18/11/2025), menjadi ruang pembinaan bagi generasi muda untuk memperkuat kemampuan menulis, membaca kritis, dan berpikir kreatif.
Dalam paparannya, Muhidi menegaskan, literasi merupakan modal penting untuk memperluas wawasan sekaligus meningkatkan daya saing di masa depan. Menurutnya, kemampuan literasi tidak hanya berorientasi pada prestasi akademik, tetapi juga bernilai ekonomi apabila ditekuni dengan serius.
“Dengan pelatihan ini kita berharap para peserta memiliki skill menulis yang dapat bermanfaat untuk sekarang dan untuk jangka panjang. Setidaknya bisa menghasilkan karya bahkan menambah uang saku,” ujar Muhidi saat menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut.
Ia menambahkan, era digital membuka peluang luas bagi generasi muda untuk menuangkan ide, membuat konten edukatif, hingga menulis artikel yang dapat dipublikasikan di berbagai platform. Karena itu, penguatan literasi menjadi kebutuhan mendesak agar siswa mampu bersaing di tengah perubahan global.
Muhidi juga mendorong sekolah-sekolah di Sumatera Barat terus menghadirkan ruang ekspresi dan kreativitas melalui kegiatan literasi, baik berupa kelas menulis, pojok baca, maupun lomba karya tulis dan jurnalistik pelajar.
Kegiatan pelatihan literasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan DPRD Sumbar dalam membentuk generasi muda yang kritis, produktif, dan berkarakter.
Dengan dukungan berbagai pihak, Muhidi berharap gerakan literasi di sekolah dapat tumbuh lebih kuat dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan sumber daya manusia di Sumatera Barat.
Pelatihan ini juga menghadirkan dua tokoh literasi Sumbar, yakni Yusrizal KW, budayawan dan tokoh literasi Sumatera Barat, serta Eko Yance, wartawan senior sekaligus tokoh pers Sumbar. Keduanya memberikan materi mengenai teknik dasar menulis, membangun ide, hingga memahami etika karya tulis dan jurnalistik.
Yusrizal KW menekankan bahwa dunia literasi adalah ruang yang luas untuk berekspresi. “Menulis bukan hanya tentang tugas sekolah, tetapi tentang keberanian menyuarakan gagasan. Anak muda harus tumbuh dengan budaya membaca dan kemampuan menulis yang kuat,” katanya.
Sementara itu, Eko Yance menambahkan bahwa kemampuan menulis adalah modal penting di era digital. “Media digital membuka ruang sangat besar. Dengan keterampilan menulis, adik-adik bisa membuat konten bermanfaat, artikel, atau opini yang memberi nilai tambah,” ujarnya.








