Padang, hantaran.Co–Di tengah maraknya tantangan sosial seperti kenakalan remaja, narkoba, hingga pergaulan bebas, olahraga adalah alternatif sehat dan produktif. Dengan memfasilitasi turnamen olahraga seperti Sepak Takraw berharap anak-anak muda dapat menyalurkan energi ke hal-hal yang bermanfaat bagi diri dan lingkungan mereka.
Hal itu dikatakan Anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Gerindra, Manufer, saat membuka Kejuaraan Sepak Takraw Lubuk Buaya Cup 2025 Minggu (16/11/2025) di Lubuk Buaya, Koto Tangah.
Dikatakannya, dalam upaya memaksimalkan potensi ini, Dispora Kota Padang dan Pengcab PSTI Padang menggandeng Pokok Pikiran (Pokir) Manufer untuk menghadirkan turnamen sepak takraw antar klub di Koto Tangah. Langkah ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara pemerintah dan legislatif dapat menopang kegiatan pembinaan generasi muda dari akar rumput.
Selain sepak takraw, Manufer juga menggerakkan pembinaan di berbagai cabang olahraga lain, seperti senam, sepak bola, dan mini soccer. “Semua ini adalah bagian dari ikhtiar menyeluruh untuk mendekatkan anak muda pada pola hidup aktif dan disiplin,” tuturnya.
Program-program tersebut secara langsung membangun karakter sekaligus menjauhkan pemuda dari pengaruh negatif. Kegiatan seperti Kejuaraan Lubuk Buaya Cup juga mempertemukan talenta-talenta lokal. Keberadaannya memberi wadah bagi pemain muda untuk menunjukkan kemampuan, bertanding secara sportif, dan mengembangkan jiwa kompetitif yang sehat.
Untuk memastikan keberlanjutan program ini, Manufer menegaskan komitmennya memperjuangkan anggaran kepemudaan dan olahraga di tingkat daerah. “Pendanaan yang tersedia harus menjawab kebutuhan pemuda hari ini, bukan sekadar kegiatan simbolis,” tegasnya. Langkah ini menjadi fondasi penting dalam menciptakan ekosistem pembinaan usia muda yang terarah dan berkelanjutan.
Turnamen yang diikuti enam klub lokal, Marawa FC, Basoka FC, Monang FC, Openks FC, CFC FC, dan SPN. Diharapkan tak hanya menjadi ajang kompetisi, tapi juga sarana memperkuat solidaritas antar pemuda di Koto Tangah. Sistem setengah kompetisi memastikan semua tim mendapat kesempatan berkompetisi secara adil.
Dengan memulai pertandingan sebagai tekong, Manufer secara simbolis mengirim pesan bahwa pembinaan pemuda adalah gerakan nyata, bukan sekadar wacana. Melalui olahraga dan kegiatan bernilai positif lainnya, generasi muda Koto Tangah kini punya ruang kreatif yang bisa jadi bekal membangun masa depan yang lebih baik.







