Berita

Wabup Risnaldi Tutup Festival Seni dan Budaya di Limau Gadang Lumpo

0
×

Wabup Risnaldi Tutup Festival Seni dan Budaya di Limau Gadang Lumpo

Sebarkan artikel ini
Wabup Risnaldi Tutup Festival Seni dan Budaya di Limau Gadang Lumpo
Wabup Risnaldi Tutup Festival Seni dan Budaya di Limau Gadang Lumpo. ist

PESISIR SELATAN, HANTARAN.Co – Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim, secara resmi menutup Festival Seni dan Budaya sekaligus meresmikan Sanggar Salibu Boneh di Nagari Limau Gadang Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Senin (17/11/2025).

Festival yang digelar selama dua hari, Minggu hingga Senin (16–17/11/2025), ini mengusung tema “Harmonisasi Budaya dan Alam, Mambangkik Batang Tarandam, Manjapuik nan Tatingga” berlangsung meriah dengan rangkaian pertunjukan seni tradisi serta pameran UMKM lokal.

Acara penutupan turut dihadiri Anggota DPRD Pessel Hanafi Herman dan Andra Respati, Camat IV Jurai Ferro Yuandha Putri, Kapolsek IV Jurai, unsur forkopimca, wali nagari se-IV Jurai, Bamus, Ketua KAN, cadiak pandai, bundo kanduang, tokoh masyarakat, dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Wabup Risnaldi menegaskan bahwa pembangunan budaya merupakan fondasi penting dalam kemajuan Kabupaten Pesisir Selatan. Menurutnya, pembangunan tidak hanya dilihat dari infrastruktur, tetapi juga dari kemampuan masyarakat menjaga warisan leluhur di tengah perkembangan zaman.

“Festival budaya seperti ini memiliki makna yang sangat penting,” ujar Risnaldi.

Ia menekankan tiga poin utama dalam penguatan budaya, yakni pelestarian nilai dan tradisi, penguatan ekonomi masyarakat, serta pemersatu sosial.

“Generasi muda harus tahu dari mana mereka berasal. Merekalah pewaris dan penjaga budaya nagari. Event budaya juga membuka ruang bagi UMKM, seni kuliner, kerajinan, dan pariwisata untuk tumbuh. Dan yang paling penting, budaya menyatukan kita di atas segala perbedaan,” katanya.

Risnaldi menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen memasukkan festival budaya seperti ini dalam agenda tahunan pariwisata Pesisir Selatan.

“Kita ingin Lumpo menjadi salah satu pusat kegiatan seni dan budaya yang mampu menarik perhatian di tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional,” ucapnya lagi.

Sementara itu, Darmantos selaku panitia pelaksana menyampaikan bahwa festival ini sekaligus menjadi momentum peresmian Sanggar Salibu Boneh. Sanggar yang berdiri sejak 2018 tersebut kini telah memiliki legalitas setelah diaktakan secara notaris empat bulan lalu.

“Selama tujuh tahun, sanggar ini mengikuti berbagai kegiatan seni di luar Kecamatan IV Jurai. Prestasi demi prestasi inilah yang mendorong pemerintah nagari untuk memperkuat legalitasnya,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa festival ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk melestarikan ragam kesenian di Nagari Limau Gadang Lumpo.

“Kami berharap sanggar ini mendapat perhatian bersama, baik dari pemerintah nagari maupun pemerintah daerah. Mohon binaan agar seni budaya di Limau Gadang dan Pessel umumnya dapat terus dilestarikan,” ujarnya.

Festival ditutup dengan berbagai penampilan seni tradisional yang menjadi cerminan kekayaan budaya masyarakat setempat. (h/kis)

Penulis: Okis Mardiansyah