PESISIR SELATAN, HANTARAN.Co — Koordinator Divisi Pencegahan, Humas, dan Partisipasi Masyarakat (P2H) Bawaslu Sumatera Barat (Sumbar), Muhamad Khadafi, menegaskan pentingnya pengawasan Pemilu yang berkualitas untuk mewujudkan Pemilu yang bermartabat pada masa mendatang.
“Untuk mewujudkan pengawasan Pemilu yang berkualitas, diperlukan keterlibatan masyarakat serta pengawas yang profesional,” ujar Khadafi saat membuka Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) di Kantor Bawaslu Pesisir Selatan, Minggu (16/11/2025).
Khadafi menyebutkan, pengalaman pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 menjadi landasan Bawaslu menggelar program P2P, khususnya bagi generasi muda. Program ini dianggap momentum tepat untuk melahirkan kader penggerak pengawasan partisipatif.
“Pasca Pemilu adalah saat yang baik untuk mencetak masyarakat sebagai kader pengawas partisipatif. Kita libatkan siswa SMA, madrasah, OKP, akademisi, dan berbagai kelompok masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan, program ini menjadi ruang bagi pengawas Pemilu untuk mendengarkan langsung berbagai informasi dan evaluasi dari masyarakat mengenai pelaksanaan Pemilu sebelumnya.
Khadafi juga menyoroti kebutuhan pembaruan regulasi Pemilu. Menurutnya, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 belum sepenuhnya mengakomodasi fenomena politik uang yang kini bertransformasi ke bentuk digital.
“Politik uang sekarang tidak hanya amplop atau sembako. Ada pemberian dompet elektronik seperti Gopay, Dana, sampai Seabank. Ini harus jadi perhatian dan masuk dalam regulasi ke depan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Khadafi berharap Bawaslu Pesisir Selatan dapat menjadi “rumah bersama” bagi masyarakat, tempat publik dapat mengakses informasi dan berdiskusi mengenai demokrasi tanpa rasa canggung.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pesisir Selatan, Afriki Musmaidi, turut mengamini pentingnya program P2P. Menurutnya, keberagaman peserta mencerminkan partisipasi luas masyarakat Pesisir Selatan.
“Ada dosen, siswa MAN 2 Pessel, SMAN 3 Painan, perwakilan OKP seperti HMI dan GMNI. Dari Tarusan, Bayang sampai Lunang–Silaut, semua hadir,” kata Afriki.
Ia berharap kegiatan ini menjadi momen berharga, apalagi banyak anak muda yang terlibat.
Program P2P Bawaslu Pesisir Selatan digelar selama satu hari dengan 40 peserta. Kegiatan tersebut meliputi pendalaman materi melalui modul, penyampaian tugas, serta penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Materi berfokus pada pencegahan, pelaporan dugaan pelanggaran, dan pengawasan partisipatif.
Fasilitator kegiatan berasal dari Bawaslu Pesisir Selatan, diantaranya Syauqi Fuadi (Kordiv Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi), Nurmaidi (Kordiv P2H), Syafrizal, dan Bambang Putra Niko (Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa). Sementara dari Bawaslu Sumbar hadir Kepala Bagian Pengawasan, Fadhlul Hanif, beserta tim. (h/kis)






