PESISIR SELATAN, HANTARAN.Co — Roby Putra Tama, S.Psi.I, resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon (balon) Wali Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Pendaftaran berlangsung di gedung pertemuan Kantor Wali Nagari IV Koto Hilie, Kamis (13/11/2025), disaksikan oleh ratusan warga yang antusias mengantarkan langsung calon muda tersebut.
Penjaringan calon Wali Nagari IV Koto Hilie telah dibuka sejak 11 November 2025. Suasana pendaftaran Roby tampak semarak dengan kehadiran berbagai unsur masyarakat dari seluruh kampung di nagari setempat.
Dukungan terhadap Roby Putra Tama (RPT) datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari Niniak Mamak Duo Suku Malayu di bawah payung Datuak Sampono Batua dan Datuak Bandaro Sati, hingga kelompok tani, majelis taklim, serta simpatisan dan relawan dari berbagai kampung di Nagari IV Koto Hilie.
Beberapa kelompok yang turut memberikan dukungan antara lain Kelompok Tani Sumber Abadi Kampung Ladang, Kelompok Tani Pasar Kuok, serta Majelis Taklim Masjid Nurul Istiqomah Limau Sundai.
Perwakilan Niniak Mamak Sampono Batua, Jufrizal, menyampaikan bahwa dukungan kepada Roby Putra Tama merupakan hasil musyawarah bersama, dengan pertimbangan terhadap kapasitas dan karakter kepemimpinan yang dimilikinya.
“Kami menilai Roby Putra Tama adalah anak nagari yang berpendidikan, santun, dan punya semangat membangun. Ia dekat dengan masyarakat dan memahami adat salingka nagari,” ujar Jufrizal.
“Sebagai niniak mamak, kami ingin generasi muda seperti dia tampil untuk membawa perubahan. Dukungan ini lahir dari niat bersama agar Nagari IV Koto Hilie bisa lebih maju dan berdaya saing,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Roby Putra Tama memaparkan visinya untuk mewujudkan “Nagari yang sejahtera, maju, religius, dan berdaya saing melalui pengembangan potensi lokal dan infrastruktur yang memadai.”
Ia menegaskan bahwa arah pembangunan nagari harus bergerak dari kebutuhan nyata masyarakat, bukan sekadar janji politik.
“Saya ingin nagari ini menjadi rumah yang aman dan sejahtera bagi seluruh warganya. Pembangunan harus berpihak kepada rakyat, baik petani, nelayan, pemuda, maupun kaum ibu,” katanya.
“Kita tidak ingin lagi mendengar masyarakat kesulitan mengurus administrasi, akses jalan rusak, atau hasil panen sulit dijual. Semua itu harus diatasi dengan kerja nyata dan kebijakan yang berpihak,” sambungnya.
Beberapa program unggulan yang diusung RPT meliputi, penguatan sektor pertanian dan perikanan melalui pelatihan bagi petani dan nelayan, penyediaan bibit serta alat produksi, pembentukan koperasi, hingga pembangunan irigasi dan embung kecil.
“Saya ingin petani dan nelayan kita punya posisi tawar yang kuat. Nagari harus hadir membantu mereka, bukan membiarkan mereka berjuang sendiri,” ucap Roby.
Selanjutnya, kata dia, pengembangan wisata nagari, menata objek wisata alam dan budaya, melibatkan pemuda dalam pengelolaan, serta mempromosikan potensi wisata melalui media digital.
“Kita punya potensi luar biasa, baik alam maupun budaya. Jika dikelola dengan baik, wisata bisa jadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat,” tuturnya.
Pembangunan infrastruktur yang fokus pada perbaikan jalan, jembatan, drainase, serta pembangunan fasilitas publik seperti stadion mini dan ruang kegiatan masyarakat.
“Infrastruktur bukan hanya soal bangunan, tapi bagaimana membuat akses masyarakat lebih mudah dan kegiatan ekonomi berjalan lancar,” kata Roby.
Peningkatan pelayanan publik demi mewujudkan pelayanan nagari yang cepat, transparan, dan berbasis digital, serta membuka ruang dialog rutin antara wali nagari dan masyarakat.
“Pemerintahan nagari harus terbuka. Masyarakat berhak tahu ke mana arah anggaran dan apa hasilnya. Saya ingin setiap keputusan bisa dipantau bersama,” tegasnya.
Pelestarian adat dan budaya seperti menggelar kegiatan adat secara berkala dan memberdayakan peran niniak mamak dalam pembinaan generasi muda.
“Adat dan budaya adalah jati diri kita. Jika generasi muda lupa adat, maka nagari akan kehilangan arah,” tegasnya.
Selain itu, Roby juga menyoroti pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul, ketahanan pangan nagari, serta nagari tanggap bencana dengan pembentukan tim siaga dan jalur evakuasi di daerah rawan.
Ia menyebut bahwa dirinya maju bukan untuk mengejar jabatan, melainkan untuk menghadirkan perubahan nyata di tengah masyarakat.
“Saya maju karena panggilan hati. Saya ingin membawa semangat baru dalam tata kelola nagari, pemerintahan yang terbuka, melibatkan masyarakat, dan tidak anti kritik,” katanya.
Ia juga mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan nagari.
“Nagari ini tidak akan maju jika hanya mengandalkan wali nagari saja. Semua harus terlibat, pemuda, niniak mamak, bundo kanduang, dan seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.
Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi warga yang tinggi, pendaftaran Roby Putra Tama menjadi salah satu momen penting dalam dinamika demokrasi tingkat nagari di Pesisir Selatan. Banyak pihak berharap, kehadiran calon-calon muda seperti RPT dapat membawa pembaruan, transparansi, dan kolaborasi demi kemajuan Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas.
“Nagari yang maju harus dimulai dari masyarakat yang berdaya saing, berpendidikan, dan memiliki nilai-nilai adat serta religius yang kuat. Itulah arah perjuangan saya,” pungkasnya. (h/kis)







