Padang, hantaran.Co–Meski kondisi ekonomi nasional masih diwarnai gelombang ketidakpastian dan isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sejumlah daerah, Provinsi Sumatera Barat justru menunjukkan situasi yang relatif kondusif. Hubungan industrial antara pekerja dan perusahaan di Ranah Minang terpantau aman, tanpa adanya konflik besar yang berpotensi mengguncang stabilitas dunia kerja.
Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar, Marwansyah menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan langkah-langkah deteksi dini terhadap potensi konflik sektor ketenagakerjaan.
“Tim yang kami bentuk bekerja untuk melakukan deteksi dini yang berujung pada upaya cegah dini terhadap segala persoalan industrial antara buruh dan perusahaan,” ujarnya kepada Haluan, Senin (11/11/2025).
Menurut Marwansyah, hingga saat ini situasi hubungan industrial di Sumbar dapat dikategorikan aman terkendali. Tidak banyak kejadian menonjol yang membutuhkan intervensi serius pemerintah, meskipun sempat muncul riak kecil seperti aksi unjuk rasa karyawan di PT Cocomas Padang Pariaman beberapa waktu lalu.
“Itu pun sudah ditangani dengan baik. Wamenaker dan Wakil Gubernur Sumbar langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Kini kondisinya aman, tidak ada lagi isu yang mencuat,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menepis kabar adanya PHK massal di Sumatera Barat. Berdasarkan pemantauan tim deteksi dini Kesbangpol, belum ada laporan terkait gelombang PHK besar-besaran di wilayah itu.
“Memang ada beberapa perusahaan yang tutup, tapi tidak menimbulkan gejolak. Dunia kerja di Sumbar masih relatif aman, hak dan kewajiban masing-masing pihak baik buruh maupun perusahaan berjalan sebagaimana mestinya,” kata Marwansyah.
Kendati demikian, Kesbangpol Sumbar tetap waspada terhadap potensi kerawanan yang bisa muncul sewaktu-waktu. Langkah antisipasi terus dilakukan bersama instansi terkait, termasuk Dinas Tenaga Kerja dan aparat keamanan.
“Kami tidak menutup mata. Relatif aman bukan berarti tidak ada gejolak sama sekali. Tapi sejauh ini, setiap persoalan yang muncul dapat diurai dan diselesaikan dengan baik,” tegasnya.
Marwansyah menambahkan, stabilitas hubungan industrial di Sumbar tidak terlepas dari komunikasi yang harmonis antara pihak perusahaan, serikat pekerja, dan pemerintah daerah. Sinergi itu, kata dia, menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan antara kepentingan dunia usaha dan kesejahteraan buruh.
Dengan kondisi ini, Sumatera Barat kini menjadi salah satu provinsi yang berhasil menjaga ketenangan iklim kerja di tengah tekanan ekonomi nasional.
Pemerintah daerah pun berkomitmen untuk terus memperkuat sistem kewaspadaan dini agar setiap potensi konflik dapat diselesaikan sebelum berkembang menjadi masalah besar.







