Sumbar

Welly Suhery Korbakan Semangat Teladani Imam Bonjol

3
×

Welly Suhery Korbakan Semangat Teladani Imam Bonjol

Sebarkan artikel ini
Imam Bonjol

Pasaman, hantaran.Co–Bupati Pasaman Welly Suhery memimpin langsung upacara peringatan Hari Pahlawan yang digelar di halaman Kantor Bupati Pasaman, Lubuk Sikaping, Senin (10/11/2025). Peringatan Hari Pahlawan tahun ini membawa nuansa tersendiri bagi masyarakat Kabupaten Pasaman. Selain mengenang jasa para pejuang bangsa, momen ini juga menjadi refleksi akan perjuangan putra terbaik daerah, Tuanku Imam Bonjol, yang menjadi simbol kebanggaan sekaligus teladan bagi seluruh masyarakat Pasaman.

Tuanku Imam Bonjol, yang bernama asli Muhammad Syahab, merupakan Pahlawan Nasional asal Bonjol, Pasaman. Ia dikenal sebagai pemimpin gerakan kaum Paderi yang berjuang untuk memurnikan ajaran Islam serta melawan penjajahan Belanda. Dalam perjuangannya, Imam Bonjol berhasil menyatukan kaum Paderi dan kaum Adat, dua kelompok yang semula berbeda pandangan, untuk bersatu mempertahankan kedaulatan bangsa.

Sebagai seorang ulama sekaligus pejuang, Imam Bonjol dikenal memiliki keteguhan hati dan semangat yang pantang menyerah. Ia berjuang tanpa pamrih demi kebenaran dan kehormatan bangsa, meskipun harus menghadapi penderitaan berat. Setelah ditangkap oleh Belanda, ia diasingkan ke Sukabumi, kemudian ke Ambon, dan akhirnya ke Manado. Di tempat pengasingan terakhir itulah, pada 6 November 1864, Tuanku Imam Bonjol menghembuskan napas terakhirnya dan dimakamkan di Minahasa, Sulawesi Utara.

Kisah perjuangan Tuanku Imam Bonjol menjadi sumber inspirasi yang tak pernah pudar bagi masyarakat Pasaman. Setiap peringatan Hari Pahlawan, warga tidak hanya mengenang jasa para pahlawan nasional secara umum, tetapi juga meneladani semangat juang sang ulama besar dari ranah mereka sendiri. “Memperingati Hari Pahlawan bagi masyarakat Pasaman bukan sekadar mengenang sejarah bangsa, tetapi juga mengenang dan meneladani semangat Tuanku Imam Bonjol,” ujar Bupati Welly Suhery.

Bupati Welly Suhery juga bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan sambutan tertulis Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf. Dalam sambutan itu disampaikan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia tidak datang begitu saja, melainkan hasil dari perjuangan panjang yang dilandasi kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan para pahlawan. “Para pahlawan bangsa bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ucap Bupati Welly saat membacakan pesan Menteri Sosial.

Lebih lanjut, dalam sambutan tersebut disebutkan bahwa para pahlawan dari berbagai penjuru Nusantara—dari Surabaya hingga Banda Aceh, dari Ambarawa hingga Papua—berjuang bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk masa depan bangsa yang bahkan belum mereka kenal. Mereka berjuang agar generasi penerus dapat hidup dalam kemerdekaan, termasuk kita semua yang hadir hari ini.

Bupati Welly Suhery menegaskan bahwa perjuangan di masa kini tidak lagi dilakukan dengan senjata, tetapi dengan ilmu, kepedulian, dan pengabdian kepada masyarakat. “Namun semangatnya tetap sama, yakni membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satu pun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan,” tegasnya.

Ia berharap semangat Hari Pahlawan terus menyala dalam diri generasi muda untuk melanjutkan perjuangan para pendahulu dengan cara membangun Pasaman yang lebih maju, adil, dan bermartabat.