Berita

Rahmah El Yunusiyyah Berkontribusi di Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Abad 20

3
×

Rahmah El Yunusiyyah Berkontribusi di Bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Perempuan Abad 20

Sebarkan artikel ini
Rahmah El Yunusiyyah

Padang, hantaran.Co–Sejarawan Universitas Andalas (Unand), Prof. Dr. phil. Gusti Asnan menilai, Rahmah El Yunusiyah sangat layak untuk menyandang gelar Pahlawan Nasional. Guru Besar Ilmu Sejarah Unand itu mengatakan, ada dua alasan kenapa dirinya menjagokan Rahmah El Yunusiyyah. Pertama, ia memandang, dalam sepuluh tahun terakhir, pemerintah memiliki kecenderungan memilih tokoh-tokoh perjuangan nonfisik untuk ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Pemerintah, menurutnya, telah mengalihkan penekanan dalam pemilihan Pahlawan Nasional dari tokoh-tokoh perjuangan fisik kepada tokoh-tokoh yang lebih banyak bergerak, berkiprah, dan memberikan berkontribusi melalui jalur-jalur nonfisik, entah itu melalui pendidikan, pemikiran, ekonomi, budaya, sosial, dan seterusnya.

Kedua, Rahmah El Yunusiyyah punya nilai plus yang tidak dimiliki pejuang-pejuang lain di bidang nonfisik. Tak hanya berperan dalam bidang pendidikan, Rahmah juga punya kontribusi besar dalam perjuangan dan pemberdayaan perempuan pada awal abad ke-20, yang pada masa itu masih terbilang sedikit.

Bahkan, dari perjuangan Rahmah El Yunusiyyah tersebut juga banyak lahir tokoh-tokoh yang di kemudian hari ikut menjadi tokoh sentral perjuangan perempuan di Indonesia. Salah satunya adalah H.R Rasuna Said, tokoh perjuangan perempuan asal Sumbar dan lulusan Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang, sekolah yang didirikan Rahmah El Yunusiyyah pada 1 November 1923.

Selain Rasuna Said, sepanjang sejarahnya, Perguruan Diniyyah Putri Padang Panjang juga telah banyak melahirkan tokoh-tokoh besar lain di Indonesia. Nama besar lain yang merupakan alumni sekolah itu adalah mantan anggota DPD RI, Emma Yohanna dan pendiri PT Paragon Technology and Innovation yang bergerak di bidang kosmetik, Nurhayati Subakat.

Tak hanya tokoh-tokoh Indonesia, sejumlah tokoh perempuan Malaysia bahkan diketahui juga pernah bersekolah di sekolah tersebut. Sebut saja seperti Shamsiah Fakeh, tokoh perjuangan kemerdekaan Malaysia yang dikenal dengan julukan “Ratu Rimba Malaya”. Kemudian, juga ada nama Tan Sri Datin Paduka Seri Dr. Aishah Ghani, mantan Menteri Kebajikan Masyarakat Malaysia.

“Jadi memang, legacy yang ditinggalkan Rahmah El Yunusiyyah itu masih bertahan sampai sekarang dan itu pengaruh sangat luar biasa bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan perempuan,” katanya.