Bukitinggi, hantaran.Co–Menjadi anggota DPRD mungkin bukan cita-cita awal dari H.Syaiful Efendi, LC, MA.Dengan latar belakang sebagai seorang akademisi dan dai yang aktif dalam kegiatan keagamaan, menjadi modal baginya untuk meraih dukungan politik menuju kursi parlemen.
Dengan cost politik yang tidak terlalu besar, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut dapat meraih dukungan politik yang maksimal, dan mengantarkannya ke parlemen hingga tiga periode dengan jabatan saat ini sebagai Ketua DPRD Kota Bukittinggi Periode 2024-2029.
Sebelum menjadi anggota DPRD, lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir tersebut pernah mengajar di sejumlah Perguruan Tinggi di Padang Panjang dan Bukittinggi. Selain mengajar, ia juga dikenal sebagai seorang penceramah atau berdakwah dari mimbar ke mimbar.
Bagi Ustaz Syaiful sapaan akrabnya, berdakwah merupakan suatu keharusan. Segala sesuatu yang baik haruslah disampaikan kepada orang lain.
Meskipun sudah di parlemen, ia tidak meninggalkan kegiatannya sebagai pendakwah. Di tengah kesibukannya sebagai anggota dewan, dirinya masih sempat meluangkan waktu untuk mengisi kegiatan pengajian.
“Sejak awal sebetulnya tidak pernah berkeinginan atau bercita-cita menjadi seorang politisi atau anggota DPRD, namun karena amanah dari kawan-kawan di partai, saya berusaha saja menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya,” ujar Ustaz Syaiful Efendi kepada Haluan, Sabtu (8/11/2025).
Ia menceritakan, dirinya mengawali karir politik dengan bergabung bersama PKS semenjak menempuh kuliah di Universitas Al-Azhar Mesir tahun 2000. Sepulang dari Mesir Oktober 2007, ia langsung bergabung dan aktif di DPD PKS Padang Pariaman.
Waktu itu sempat dicalonkan oleh partai menjadi calon legislatif (Caleg) pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2009 di Padang Pariaman, namun belum berhasil duduk di parlemen. Hal itu dikarenakan belum adanya faktor-faktor pendukung untuk meraih kemenangan.
Pada tahun 2009, ia pindah ke Kota Bukittinggi dan bergabung menjadi pengurus DPD PKS Kota Bukittinggi. Tahun 2014 dicalonkan oleh partai untuk menjadi caleg dengan Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB).
“Alhamdulillah dengan izin Allah, kami diberi amanah oleh masyarakat dan berhasil duduk menjadi anggota DPRD Bukittinggi dengan perolehan 453 suara,” kata Syaiful Efendi.
Pada periode pertama di DPRD, ia menjabat sebagai wakil ketua komisi 1 dan menjadi anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD selama 5 tahun sekaligus menjadi Ketua Fraksi PKS.
Selanjutnya pada Pemilu 2019, ia kembali dicalonkan oleh partai dan berhasil meraih suara sebanyak 1.265 suara, sehingga ia kembali diamanahkan menjadi anggota DPRD untuk kedua kalinya.
Pada periode kedua, ia pernah menjabat sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) selama 2,5 tahun, menjadi anggota Banggar 2,5 tahun, menjadi anggota komisi 2 selama 2,5 tahun, dan menjadi ketua komisi 1 selama 2,5 tahun, sekaligus juga menjadi Ketua Fraksi PKS DPRD.
Pada Pemilu 2024, ia kembali dicalonkan oleh partai dari Dapil yang sama, dan berhasil meraih suara tertinggi sebanyak 1.589 suara. Pada periode yang ketiga ini, Syaiful Efendi diberi amanah oleh partai menjadi Ketua DPRD Kota Bukittinggi Periode 2024-2029.
Ia mengaku, perjuangan untuk meraih kursi dan menjadi anggota DPRD tidaklah mudah. Dengan segala keterbatasan yang ada, ia berusaha memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk meraih dukungan publik.
DPRD sendiri menjadi dunia yang baru baginya. Bahkan background pendidikan sama sekali tidak terlalu mendukung untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai anggota DPRD.
Namun dengan tekad dan niat yang tulus dalam mengemban amanah, ia berusaha untuk belajar agar bisa menjalankan tugas dan fungsi di DPRD dengan sebaik-baiknya.
“Kita bukan seorang ekonom, ahli hukum atau pakar politik. Namun dengan tekad dan niat yang tulus kita mampu menjalani peran penting di DPRD. Kita semua belajar dari proses hidup, karena belajar itu penting, ujarnya.
Diakuinya, menjadi anggota DPRD bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar yang harus dijalankan sebaik mungkin. Meski menjadi anggota DPRD bukanlah cita-citanya, namun menjadi sebuah kepuasan juga ketika bisa membantu masyarakat melalui program/kegiatan yang diusulkan.
Ia menyadari bahwa kewenangan sebagai anggota DPRD juga terbatas, tidak seperti yang dipersepsikan oleh banyak orang. Namun dirinya hanya berusaha semaksimal mungkin untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan kewenangannya, meski belum semua aspirasi masyarakat yang dapat terpenuhi atau direalisasikan.
Menurutnya, setiap pekerjaan tentu ada tantangannya termasuk DPRD. Di awal menjadi anggota DPRD butuh penyesuaian. Namun seiring perjalanan waktu, ia mampu melakukan penyesuaian dengan baik.
Anggota DPRD punya latar belakang pendidikan, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang berbeda, sehingga perlu adanya kesepahaman antar sesama anggota dengan prinsip kesetaraan dan saling menghargai. Konfigurasi politik di DPRD tentunya juga berbeda, terkadang terjadi konflik kepentingan yang harus diharmonisasi dengan baik.
Bagi ustaz Syaiful, menjadi pimpinan DPRD adalah suatu amanah yang diberikan untuk bisa bekerja maksimal bersama seluruh anggota dewan lainnya dalam melaksanakan fungsi, tugas, wewenang dan kewajibannya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Menjadi pemimpin ujarnya, berarti kita harus siap mendedikasikan diri kita, baik waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu masyarakat. Menjadi pemimpin berarti siap menderita, dalam artian siap berbagi waktu dengan masyarakat, siap dikritik dan dihujat.
Menjadi seorang pemimpin harus sensitif dengan penderitaan rakyat. Tidak elok seorang pemimpin hidup bermewah- mewahan di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
“Prinsip yang selalu kami tanamkan dalam hati adalah tulus dan Ikhlas dalam pengabdian. Selalu bekerja keras dalam hidup, karena sukses bukan barang gratis yang turun dari langit,” ucap Syaiful.
Sebagai manusia biasa, ia berusaha membantu dan meringankan beban orang lain sesuai kemampuan, baik kepada siapapun tanpa memandang statusnya, berlaku adil dan objektif walaupun kepada orang yang berbeda pemahaman dengan dirinya. Jadikan hinaan orang lain sebagai cambuk untuk meraih kesuksesan.
“Kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita, dan sebaliknya keburukan yang kita lakukan juga akan berbalik kepada kita. Apa yang kita tanam itulah yang akan kita tuai. Kunci untuk sukses adalah kerja keras, berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada Allah SWT,” kata Syaiful.
Ia juga menceritakan beberapa alasan kenapa dirinya tertarik bergabung dengan PKS. Pertama PKS diisi oleh anak-anak muda yang punya semangat dan daya juang yang tinggi dalam sebuah gerakan reformasi.
Kedua, PKS merupakan partai Islam yang punya komitmen keislaman yang tinggi dan menjadikan politik sebagai sarana dakwah bukan sebagai tujuan. Prinsip perjuangan partai sesuai dengan nilai-nilai Islam. Ketiga, PKS diisi oleh figur-figur yang sederhana dan humble sehingga tidak ada sekat dan jarak antara pimpinan dan anggota.
Keempat, PKS merupakan partai yang tidak bertumpu pada figur tertentu namun membangun sistem partai yang kuat melalui program kaderisasinya. Kelima, PKS punya solidaritas dan persaudaraan yang kuat antar sesama anggota.
Secara pribadi, ia tidak punya figur tertentu yang menjadi inspirasi dalam membangun karir politik. Namun demikian, ia tidak ingin setengah-setengah dalam melangkah.
“Ketika sudah memutuskan untuk menjadi politisi maka harus all out dan tidak separuh-separuh menjalankannya, serta berusaha menjadi yang terbaik,” ucap Syaiful.
Ia juga tidak punya strategi khusus dalam membangun kepercayaan publik. Hanya berusaha semaksimal mungkin merespon apa yang menjadi aspirasi masyarakat dengan sebaik-baiknya, serta selalu ada dan hadir di tengah-tengah mereka.
Syaiful Efendi juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak berhenti belajar dan tidak menyerah dengan keadaan. Keinginan bisa dicapai asalkan punya kemauan dan punya sikap pantang menyerah. Kesuksesan itu tidak datang dengan mudah, namun tercipta dari keringat dan kerja keras.
“Kita boleh terlahir dari keluarga yang kurang mampu, tetapi itu tidak menghalangi kita untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi dan hidup lebih baik. Semua tergantung pada diri kita sendiri. Usaha tidak akan menghianati hasil. Jalani proses dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.







