Ekonomi

Pertanian dan Perdagangan Penopang Utama Perekonomian Sumbar

5
×

Pertanian dan Perdagangan Penopang Utama Perekonomian Sumbar

Sebarkan artikel ini
Perdagangan

Padang, hantaran.Co–Sektor pertanian dan perdagangan masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Sumbar. Di sisi lain, konektivitas antarwilayah masih menjadi persoalan, terutama dalam mendekatkan sumber bahan baku dengan pusat industri.

Untuk sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, terjadi peningkatan signifikan pada produksi telur ayam dan daging ayam ras dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, produksi kelapa sawit, kopi, dan tembakau juga mengalami peningkatan.

Sementara itu, sektor perdagangan menunjukkan tren positif dengan meningkatnya aktivitas perdagangan besar dan eceran, termasuk perdagangan dalam jaringan (daring). Kenaikan ini turut dipicu oleh meningkatnya pasokan barang domestik maupun impor.

Meski demikian, sektor transportasi dan pergudangan tercatat mengalami penurunan. Jumlah penumpang dan barang angkutan udara turun masing-masing sebesar 7,06 persen dan 0,94 persen. Sementara angkutan darat juga ikut menurun.

Berkaca pada data ini, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyoroti pentingnya memperkuat strategi ekspor dan relasi antarwilayah agar Sumbar memperoleh nilai tambah ekonomi yang lebih besar. Ia juga menilai perlunya langkah relokasi industri ke daerah-daerah potensial seperti Kabupaten Limapuluh Kota, guna mendekatkan produsen dengan sumber bahan baku.

“Kalau bisa, industri kita jangan semuanya terpusat di Padang. Sebagian sebaiknya diarahkan ke daerah yang punya potensi bahan baku supaya rantai pasoknya lebih efisien dan nilai tambahnya kembali ke daerah,” ujar Mahyeldi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BPS Sumbar, Sugeng Arianto mengingatkan bahwa relokasi industri perlu dirancang dengan matang. Ia mencontohkan beberapa pabrik karet yang terpaksa tutup karena biaya logistik tinggi akibat jarak antara kebun dan lokasi pabrik.

Meski begitu, Sugeng menegaskan bahwa industri minyak sawit (CPO) di Sumbar memiliki daya saing kuat. “Kami mendorong investor membangun industri di titik strategis, terutama di daerah perbatasan, agar arus barang tetap mengarah ke Sumbar,” ujarnya.