Sawahlunto, hantaran.Co–Kota Sawahlunto siap menyambut ribuan pengunjung domestik dan internasional dalam perhelatan akbar dua acara utama, yakni Sawahlunto International Music Festival (SIMFES) 2025 dan Festival Batik Sumatera Barat 2025 pada 7 – 8 November 2025 di Lapangan Kawasan Taman Silo.
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, didampingi Wakil Wali Kota Jeffry Hibatullah, dan Sekda Rovanly Abdams, secara resmi mengumumkan kesiapan kota tersebut dalam Jumpa Pers Penyelenggara di Balaikota Sawahlunto pada Rabu (5/11/2025).
Wali Kota Riyanda Putra menjelaskan bahwa SIMFES 2025 mengusung tema besar “Heritage Continues – Passage of Time”.
‘Ini merupakan upaya pengembalian narasi unsur budaya pembentuk identitas Kota Sawahlunto, untuk menelusuri sejarah kota ini,” ujar Riyanda.
Puncak SIMFES 2025 akan menampilkan Tribute to Legend yang memberikan penghormatan khusus untuk maestro Minang, Orkes Gumarang, yang diperkuat dengan album “Kampuang Nan Jauah di Mato” dengan lagu utama “Nasib Sawahlunto”.
Iven ini akan dimeriahkan oleh kolaborasi musik modern dan tradisional, seperti Flame of The Forest (Singapura), kolaborasi unik Tommy Bolin x Jaguank, penampilan dari Evellyn Chen, serta kehadiran band pop nasional, Geisha.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Adri Yusman, menambahkan bahwa tujuan iven ini adalah menjadi kolaborasi seni dan musik lintas generasi, serta meningkatkan daya tarik pariwisata melalui pengemasan warisan budaya.
Mendahului SIMFES, Festival Batik Sumatera Barat 2025 akan digelar pada 7 November 2025 di Kawasan Taman Silo. Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Jadi Kota Sawahlunto ke-137.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag), Tatang Sumarna, menyampaikan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya Minangkabau sekaligus mendorong penggunaan Batik Sawahlunto Arang sebagai seragam wajib sekolah di Kota Sawahlunto.
Kegiatan meliputi Seminar Batik dengan workshop dari N-Workshop Jogja, “Talkshow Trend Batik 2026”, Lomba Fashion Batik, dan Launching Seragam Batik Sekolah.
Ruang Lagak (Batik Expo) juga disediakan sebagai area pameran bagi pelaku ekonomi kreatif, khususnya batik dari berbagai daerah di Sumatera Barat, untuk mendorong perputaran ekonomi masyarakat.
“Langkah ini tidak hanya berdampak pada ekosistem batik, tetapi juga pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, mengingat Sawahlunto telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO,” tegas Tatang.
Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai kesiapan teknis, Kepala Dinas Perhubungan, Nurwansyah Putra, memaparkan detail rencana penanganan keramaian dan lalu lintas.
“Kami telah menyiapkan 50 personel petugas keamanan yang berkolaborasi dengan Satpol PP, Dishub, dan Polisi. Terdapat pula 3 jam tutup akses pada rute event untuk kelancaran arus keluar masuk. Fasilitas parkir kendaraan yang memadai juga telah disiapkan,” jelas Nurwansyah.
Di bidang kesehatan, 1 unit ambulans dan stand khusus akan disiapkan untuk penanganan kegawatdaruratan, mengingat jarak lokasi ke fasilitas kesehatan terdekat hanya sekitar 150 meter. Konsep “Zero Waste” juga akan diterapkan, dengan mengajak pengunjung untuk memungut sampah di area pelaksanaan iven.
Dengan kolaborasi seluruh stakeholder dan sinergi antar OPD, jajaran Pemkot Sawahlunto optimis SIMFES dan Festival Batik 2025 akan berjalan sukses dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pariwisata dan perekonomian daerah.






