Padang, HANTARAN.Co — Gelombang setinggi dua meter, langit mendung, dan angin 15 knot tak mampu mematahkan semangat para penyelamat. Di tengah ganasnya perairan Tiku, Kabupaten Agam, dua nelayan yang sempat hilang kontak akhirnya ditemukan selamat oleh tim SAR gabungan setelah operasi pencarian intensif selama hampir 24 jam.
Dua nelayan asal Batang Gasan, Buduik (60) dan Kundue (40), sempat dinyatakan hilang setelah perahu mereka diterjang badai dua kali pada Kamis (6/11/25) sekitar pukul 11.00 WIB. Kapal berwarna hijau-putih sepanjang 12 meter itu semula berangkat melaut pukul 04.00 WIB, namun tak kunjung kembali seperti biasanya pada sore hari.
Kabar hilangnya kedua nelayan pertama kali diterima dari Wali Nagari Gasan Gadang, Azirman, pada Kamis malam pukul 19.20 WIB. Keesokan harinya, Jumat (7/11/25) sejak pukul 06.55 WIB, Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang mengerahkan armada cepat RIB 03 Pasaman dari Dermaga Sasak menuju lokasi yang diperkirakan berjarak 43 mil laut dari dermaga RIB Muaro Padang.
Dengan semangat “Quick Action — Satu Jiwa, Satu Rasa, We Are Family”, tim SAR gabungan membagi kekuatan menjadi tiga satuan pencari (SRU): SRU 1 menyisir sektor A seluas 20 NM² menggunakan RIB 02, SRU 2 dengan LCR dan perahu nelayan di sektor B seluas 9 NM², SRU 3 menelusuri sektor C seluas 17 NM² menggunakan RIB 03.
Total area pencarian mencapai 46 mil laut persegi dengan kondisi laut bergelombang antara 1,25 hingga 2,5 meter.
Sekitar pukul 10.13 WIB, upaya itu membuahkan hasil. Tim SAR gabungan menemukan Buduik dan Kundue dalam keadaan selamat di koordinat 0°37’39.12″S – 100°0’55.05″E, atau sekitar 147 mil dari lokasi perkiraan awal hilangnya kapal.
Evakuasi segera dilakukan, dan pada pukul 12.15 WIB, keduanya berhasil dibawa ke posko untuk pemeriksaan awal sebelum dipulangkan ke rumah masing-masing. “Alhamdulillah, keduanya sehat dan selamat. Terima kasih kepada semua unsur yang terlibat,” ujar Kepala Kantor SAR Kelas A Padang, mewakili seluruh tim di lapangan.
Setelah operasi dinyatakan berhasil, seluruh unsur yang terlibat mengikuti debriefing penutupan pada pukul 14.05 WIB. Tim dari Padang dan Pasaman kembali ke markas masing-masing, sementara RIB 03 dalam perjalanan pulang menuju Dermaga Sasak.
Operasi penyelamatan ini melibatkan 87 personel gabungan, terdiri dari: Kantor SAR Padang (18 orang), Pos SAR Pasaman (7 orang), BPBD Padang Pariaman (13 orang), TNI dan Polri (4 orang), Perangkat nagari, masyarakat, dan nelayan setempat (45 orang)
Berbekal peralatan lengkap mulai dari drone, Aqua Eye, hingga perahu nelayan tradisional, tim SAR Padang menunjukkan profesionalisme dan kecepatan tanggap dalam situasi kritis.
“Semangat kami satu, menyelamatkan nyawa. Dalam kondisi apa pun, laut bergelombang bukan alasan untuk berhenti,” tegas salah satu anggota tim di lokasi.
Operasi yang berakhir dengan selamatnya dua nelayan tersebut menjadi bukti nyata semangat Profesional, Modern, Teruji yang dipegang teguh Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, di bawah koordinasi Basarnas RI. (h/Dna)






