Pasbar,hantaran.Co–Harga minyak nilam di Kabupaten Pasaman Barat saat ini naik menjadi Rp780 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp700 ribu-Rp760 ribu.
Kenaikan harga tersebut membuat pekerja penyulingan minyak nilam di Nagari Aua Kuniang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat bersemangat melakukan pekerjaannya.
Kenaikan harga ini memberikan angin segar bagi para petani dan pelaku industri penyulingan, setelah sebelumnya sempat terpuruk akibat harga yang rendah selama beberapa bulan terakhir.
“Kenaikan harga ini memberi harapan baru bagi kami dan petani nilam,” Kata salah seorang pekerja penyulingan Rizki kepada Haluan, Rabu (5/11/2025).
Menurutnya, dengan kenaikan harga minyak nilam saat ini, pendapatan para pekerja dan petani menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Ia berharap harga tersebut dapat bertahan agar kegiatan produksi tetap berjalan lancar dan memberikan keuntungan yang layak bagi semua pihak yang terlibat.
Sebelum proses penyulingan, dia menjelaskan lama penyulingan ini dilakukan 6 jam per sulingan dalam satu sulingan ini 2,5 karung daun nilam dan dari hasil 1 sulingan lebih kurang 1 kg minyak nilam (bisa lebih sedikit).
Sebelum dilakukan proses penyulingan, dimulai dari pencabutan, pencincangan dan dijamur. Upah per sulingan yang diterima Rp150.000 satu kali masak, dalam satu kali masak ada 4 sulingan.
“Selama 2 hari baru disuling. Satu hari dilakukan 3 kali masak Jadi, total 12 sulingan per hari , penyulingan ini dilakukan setiap hari,” katanya.
Riski petani nilam juga menyambut baik kenaikan harga nilam ini. Sebab, proses memelihara nilam memang tidak butuh perawatan yang ribet. Namun, ada upah yang musti dikeluarkan ketika memanen dan menyuling minyak.
“Ketika harga nilam naik, upah yang kami keluarkan untuk menjemur dan menyuling akan terbantu. Kalau harga murah hasil panen habis untuk upah saja,”ucapnya.






