Pesisir Selatan, hantaran.co – Anggota DPR RI Komisi VIII, Lisda Hendrajoni, menghadiri kegiatan Orientasi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Batch III sekaligus penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sjech M. Jamil Bukittinggi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, serta Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan. Acara berlangsung di Painan, Senin (22/9/2025).
Dalam sambutannya, Lisda menegaskan bahwa guru agama memiliki peran penting sebagai pejuang pendidikan yang membimbing generasi muda di sekolah maupun madrasah. Melalui program PPG, para guru dinilai mendapatkan kesempatan memperkuat kapasitas, profesionalisme, dan metode pembelajaran.
“Jangan pernah lelah menjadi pelita. Cahaya yang Bapak/Ibu nyalakan di kelas akan menerangi masa depan anak-anak kita. Setiap huruf, nilai, dan doa yang diajarkan adalah investasi besar bagi peradaban,” ujar Lisda.
Ia menambahkan, PPG tidak hanya meningkatkan aspek akademik, tetapi juga menjadi wadah membangun integritas dan kompetensi guru agar lebih percaya diri dan inovatif dalam menghadapi tantangan zaman.
“Bangsa ini tidak akan maju tanpa guru yang hebat. Mari jadikan PPG sebagai langkah awal mencetak generasi unggul, berkarakter, dan berakhlak mulia,” tambahnya.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Pesisir Selatan, Risnaldi Ibrahim. Ia mengapresiasi pelaksanaan PPG Batch III yang diikuti sebanyak 378 guru dari jenjang TK/PAUD, SD, hingga SMP.
“Pemerintah daerah sangat mendukung program ini. Kami percaya, dengan adanya peningkatan kualitas guru melalui PPG, pendidikan di Pesisir Selatan akan semakin maju,” kata Risnaldi.
Turut hadir Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sjech M. Jamil Bukittinggi, Dr. Junaidi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Pesisir Selatan, Yusrizal.
Menurut Risnaldi, sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, dan instansi terkait menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“Momentum ini menunjukkan bahwa semua pihak punya tanggung jawab bersama melahirkan guru-guru hebat. Dari sinilah kebangkitan pendidikan agama akan dimulai,” pungkasnya.
