Pesisir Selatan, hantaran.co – Kesadaran berlalu lintas di kalangan pelajar menjadi perhatian serius Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pesisir Selatan (Pessel). Kasat Lantas Polres Pessel, AKP Ade Saputra, mengimbau seluruh pelajar untuk mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan diri maupun pengguna jalan lainnya.
Menurutnya, pengaruh gaya hidup dan media sosial di era digital seringkali mendorong remaja melakukan hal-hal berisiko, termasuk ugal-ugalan di jalan raya. Karena itu, edukasi sejak dini dinilai penting agar pelajar memiliki kesadaran hukum dan keselamatan.
“Keselamatan di jalan raya bukan hanya soal aturan, tapi menyangkut nyawa. Kita tidak ingin masa depan generasi muda hancur karena kecelakaan yang sebenarnya bisa dicegah,” ujarnya kepada wartawan di Painan, Selasa (23/9/2025).
Ia menyebutkan angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan remaja masih cukup tinggi di wilayah Pesisir Selatan. Pada 2024, tercatat sekitar 300 kasus, atau hampir satu kasus setiap hari. Untuk menekan angka tersebut, Satlantas Polres Pessel terus mengintensifkan sosialisasi ke sekolah-sekolah.
Dalam program itu, pihaknya tidak hanya menyasar siswa, tetapi juga guru dan kepala sekolah sebagai bagian penting ekosistem pendidikan.
“Guru memiliki peran strategis. Mereka bisa memberikan edukasi, teguran, hingga keteladanan kepada siswa dalam hal tertib berlalu lintas,” jelasnya.
Selain sekolah, AKP Ade juga menekankan pentingnya pengawasan orang tua. Ia mengingatkan agar tidak memberikan kendaraan kepada anak yang belum cukup umur atau belum memiliki SIM.
“Orang tua jangan lengah. Kalau kita abai, maka sama saja membiarkan anak melanggar hukum dan membahayakan diri mereka sendiri,” tegasnya.
Tidak hanya itu, peran masyarakat juga dinilai penting dalam menciptakan lingkungan yang tertib berlalu lintas. Budaya saling mengingatkan dan tidak membiarkan pelanggaran dianggap sebagai langkah kecil namun berdampak besar.
Satlantas Polres Pessel sendiri telah rutin melakukan kunjungan ke sekolah melalui program Polisi Sahabat Pelajar. Dalam kegiatan tersebut, polisi memberikan penyuluhan tentang keselamatan berkendara, penggunaan helm standar, larangan knalpot bising, hingga pentingnya memiliki SIM dan STNK.
“Kami tidak hanya memberikan arahan, tapi juga melakukan pendekatan dialogis dengan siswa dan guru. Kami ingin mereka merasa terlibat, bukan digurui,” ungkap Ade.
Selain menyasar pelajar, pihaknya juga mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pessel menjadi teladan dalam berlalu lintas.
“ASN harus bisa jadi role model. Jangan hanya menegakkan aturan di kantor, tapi juga di jalan raya. Pakai helm, lengkapi spion, patuhi rambu, dan jangan lupa bayar pajak kendaraan,” imbaunya.
Ia menambahkan, ketaatan membayar pajak kendaraan tidak hanya soal legalitas, tetapi juga mendukung pendapatan asli daerah (PAD).
Dalam kesempatan itu, AKP Ade turut meminta dukungan media dalam menyebarkan semangat tertib berlalu lintas melalui pemberitaan yang edukatif.
“Kami sangat terbuka dan siap bekerja sama dengan insan pers. Keselamatan berlalu lintas adalah tanggung jawab bersama,” tutupnya.






