EkonomiSumbarviral

Jaga Ketahanan Pangan, Masyarakat Koto VIII Pelangai Sepakat Turun ke Sawah Awal Januari

11
×

Jaga Ketahanan Pangan, Masyarakat Koto VIII Pelangai Sepakat Turun ke Sawah Awal Januari

Sebarkan artikel ini

Pesisir Selatan – Masyarakat di Kenagarian Koto VIII Pelangai, Kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), akan memulai turun ke sawah serentak pada awal Januari 2025 mendatang.

Kesepakatan turun ke sawah secara serentak ini disampaikan Wali Nagari Koto VIII Pelangai, Safridul, saat mengadakan rapat dengan sejumlah kelompok tani di daerah setempat.

“Turun ke sawah serentak ini merupakan inisiatif pihak nagari bersama sejumlah kelompok tani yang ada di Nagari Koto VIII Pelangai, dengan harapan dapat memperkuat kebersamaan dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian masyarakat,” ujar Safridul usai melakukan rapat bersama sejumlah kelompok tani, Selasa (24/12/2024).

Menurutnya, kegiatan turun ke sawah secara serentak ini sudah sering dilakukan oleh masyarakat setempat dengan harapan dapat menghidupkan kembali semangat gotong-royong.

“Dengan semangat kebersamaan ini, masyarakat bisa saling membantu dan mempererat hubungan sosial antar sesama,” ucapnya lagi.

Safridul menjelaskan, sekitar 400 hektar lebih areal persawahan masyarakat di Nagari Koto VIII Pelangai akan di dorong untuk ketahanan pangan di daerah setempat. Menurutnya, sawah yang digarap bersama akan menghasilkan lebih banyak pangan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Turun ke sawah serentak ini juga mengajarkan masyarakat akan pentingnya nilai kebersamaan dan kerja keras. Sebab, mereka akan diberikan pengalaman secara langsung tentang pentingnya proses bertani,” kata Safridul.

Ia mengatakan, surat pemberitahuan tentang turun ke sawah serentak ini juga akan di sampaikan oleh pihak nagari disejumlah tempat-tempat keramaian, seperti di warung, musala dan masjid.

“Dikarenakan sekarang sudah masuk musim hujan, maka diharapkan air yang melimpah mampu mendukung aktivitas pengolahan lahan dan penanaman padi masyarakat, terutama di daerah sawah tadah hujan. Selain itu, turun ke sawah secara serentak ini juga membantu mengurangi serangan hama, karena hama seperti wereng atau tikus tidak memiliki tempat berkembang biak yang terfokus pada satu lokasi saja,” ujar Safridul.

Sementara itu, Ermis (58) masyarakat setempat menyambut baik ajakan turun ke sawah serentak tersebut. Menurutnya, langkah itu sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mencegah penyebaran hama yang kerap mengganggu tanaman padi para petani.

“Turun ke sawah serentak ini merupakan tradisi masyarakat dan wujud kebersamaan. Kami berharap pola ini dapat memutus siklus hidup hama. Dengan cara seperti ini, kami optimis hasil panen akan lebih baik dan melimpah,” katanya.