SIJUNJUNG, hantaran.co — Ruas jalan provinsi yang baru saja dilakukan peningkatan oleh Pemprov Sumbar, belum lama dinikmati masyarakat sudah mulai retak retak.
Hal itu tampak jelas ketika hantaran.co melintas pada ruas dari Sijunjung menuju perbatasan Tanah Datar tepatnya di Tanjung Ampalu, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Proyek yang menelan miliaran rupiah pada APBD 2021 Provinsi Sumbar itu sudah menjadi perbincangan pada masyarakat sekitar. Misalnya Rustam (34) yang sempat ditanya media ini di lokasi itu, mengatakan, keretakan itu sudah lama semenjak badan jalan itu selesai pengecoran, ketika belum boleh di lintasi kendaraan besar, jalan tersebut sudah mulai retak retak. Namun hingga saat ini belum ada upaya perbaikan keretakan itu.
Dia mengatakan, buruknya pekerjaan konstruksi di ruas tersebut diyakini membuat badan jalan tak mampu memikul beban padatnya arus lalu lintas. Hal tersebut dibuktikan setelah selesai pengecoran sembari menunggu pengeringan/ pemeliharaan hingga 21 hari, kata dia, belum pernah dilewati sudah retak.
“Apalagi sudah bisa dilewati diyakini badan jalan akan cepat hancur,” ujarnya.
Dikatakan, mobilitas angkutan barang dipastikan akan terlambat disebabkan jalan cepat rusak yang disebabkan rendahnya kualitas dan mutu pekerjaan dari penyedia jasa konstruksi sebagai pemenang tender milyaran tersebut.
Terpisah Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya, dan Tata Ruang Provinsi Sumbar, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dedi Rinaldi, saat dikonfirmasi melalui jaringan seluler pada hari yang sama mengatakan, ia lagi bersama orang Inspektorat. Bahkan ia tidak ada memberikan penjelasan. (*)
Maryadi/hantaran.co
