Politik

Guspardi Gaus Kritik Keras Pertamina Soal Kelangkaan Solar di Sumbar : Kasihan Masyarakat

8
×

Guspardi Gaus Kritik Keras Pertamina Soal Kelangkaan Solar di Sumbar : Kasihan Masyarakat

Sebarkan artikel ini
Politisi
Anggota DPR RI, Guspardi Gaus. IST

JAKARTA, hantaran.co- Anggota DPR RI Fraksi PAN, Guspardi Gaus, mengkritik keras kebijakan Pertamina Patra Niaga yang membatasi kuota BBM Solar di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Menurutnya, persoalan kelangkaan BBM bersubsidi jenis Solar membuat pengendara menjerit, belum lagi masa pandemi membuat ekonomi merosot, kini ditambah langkanya Solar di Sumatera Barat sudah hampir 3 bulan, ujar politisi PAN ini, Kamis (23/12/2021).

Di daerah Jawa tidak ada kemacetan solar, hanya di Sumatera Barat sudah hampir 3 bulan langka. Apalagi solar bersubsidi ini merupakan kebutuhan pokok, saya merasa prihatin kondisi kelangkaan ini di Sumatera Barat. “Hampir setiap hari terjadi kemacetan yang di dominasi truk di SPBU di Sumatera Barat,” ungkap anggota komisi II DPR RI itu.

Legislator asal Sumatera Barat ini melanjutkan, jika pasokan solar bersubsidi terus dibatasi tentu akan menimbulkan berbagai dampak. Misalnya pengusaha pengangkutan yang akan menyesuaikan ongkos angkut barang yang pada gilirannya akan mengakibatkan harga barang juga akan naik. Seharusnya tidak ada alasan Pertamina tidak memasok Solar sesuai kebutuhan pasar, karena solar bersubsidi sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat yang ekonomi menengah ke bawah. Kasihan masyarakat.

Oleh karena itu, menghadapi kelangkaan solar saat ini diminta kepada pihak Pertamina untuk segera menghentikan pembatasan Solar di SPBU – SPBU di Sumatera Barat. Tidak hanya itu, diharapkan Pertamina juga dapat menaikkan kuota solar bersubsidi untuk wilayah Sumatera Barat agar kebutuhan masyarakat terpenuhi.

“Sebab dengan adanya pembatasan pasokan solar bersubsidi ini akan banyak dampak negatif yang berakibat memicu timbulnya kepentingan pribadi seperti penimbunan solar oleh spekulan dan lain sebagainya,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Leni/hantaran.co