JAKARTA, hantaran.co – Perkembangan industri digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat
cepat dalam beberapa tahun terakhir. Peran industri digital dalam mendukung pertumbuhan ekonomi semakin
dirasakan.
Adopsi teknologi yang tinggi dari masyarakat khususnya di masa pandemi menjadi salah satu faktor
yang mempercepat perkembangan industri digital di Indonesia. Industri digital diharapkan mampu menjadi
salah satu penggerak perekonomian, terutama dalam mendukung sektor UMKM di Indonesia yang jumlahnya
sangat besar.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang menyadari betul perkembangan teknologi dan tantangan yang
hadir saat ini, terus mengakselerasi transformasi digital perusahaan dan berkomitmen menjadi lokomotif untuk
mendukung terwujudnya kedaulatan digital Indonesia. Secara berkesinambungan, Telkom terus menciptakan
lingkungan digital, membangun masyarakat digital dan mengakselerasi ekonomi digital. Salah satu wujud
komitmen Telkom untuk membangun dan mengembangkan masyarakat digital melalui Gerakan Akselerasi
Generasi Digital.
Gerakan #AkselerasiGenerasiDigital merupakan gerakan kolaboratif dalam membangun talenta, inovasi,
perusahaan rintisan, dan soonicorn (soon to be Unicorn) yang menguatkan dan mengakselerasi kemajuan
ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Gerakan #AkselerasiGenerasiDigital ini telah diresmikan oleh Presiden
RI, Joko Widodo pada Rabu (15/12) di Jakarta Convention Center.
Akselerasi generasi digital dilakukan dengan tiga cara, yaitu mempersiapkan telenta digital melalui program micro credential dari Kemendikbud yang berisi program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka; mempersiapkan para generasi muda masa depan dengan pembekalan digital yang komprehensif dengan melibatkan BUMN untuk kegiatan training dan mentoring melalui program Indonesia Digital Tribe; dan menyiapkan pendanaan bagi para startup anak bangsa melalui Merah Putih Fund inisiasi dari Kementerian BUMN.
Mengutip dari laman resmi Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia harus
mempersiapkan strategi untuk dapat mengejar negara-negara lainnya, salah satunya dengan menciptakan
talenta digital. Presiden pun meminta seluruh perusahaan besar mendukung generasi muda untuk
mengembangkan kompetensinya dalam dunia digital.
Indonesia Digital Tribe (IDT) adalah program digital entrepreneurship untuk generasi muda Indonesia hasil kerja
sama Kementerian BUMN, Narasi, ITDRI, Telkom, BRI, dan Bank Mandiri. Program ini bertujuan menyiapkan
talenta digital muda Indonesia yang siap berkontribusi dan berkarya menjadi digital-ready talent atau digital
entrepreneur, demi mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah, mengatakan, di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat,
tidak ada pilihan lain bagi masyarakat selain beradaptasi dengan perubahan tersebut agar mampu bertahan.
Apalagi adanya pandemi telah mempercepat tingkat adopsi digital masyarakat sekaligus transformasi digital
itu sendiri sekitar tujuh tahun lebih cepat.
“Sehingga perlu memaksimalkan digitalisasi agar bisa leapfrog dan menyejajarkan Indonesia dengan negara maju lainnya. Untuk itu, Telkom hadir untuk mendorong digitalisasi tersebut melalui penyediaan konektivitas, platform, dan layanan digital,” katanya.
Ririek menambahkan bahwa Telkom telah memiliki Indonesia Telecommunication and Digital Research
Institute (ITDRI) sebagai wujud nyata dari komitmen Telkom untuk mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera,
mandiri dan berdaya saing melalui riset, inovasi, dan pembelajaran yang dilakukan secara terintegrasi dengan
memanfaatkan teknologi terkini.
“ITDRI telah berkontribusi dalam mencetak talenta digital unggulan berstandar internasional. Semoga ke depannya dapat menjadi pusat Learning, Innovation, and Research melalui digital platform dan akan menghasilkan jutaan talenta digital di seluruh Indonesia. Sehingga talenta muda digital inilah yang akan memperkuat ekonomi digital Indonesia di waktu mendatang,” ungkap Ririek.
ITDRI ini akan berperan aktif dalam menjalankan program Indonesia Digital Tribe. Selanjutnya, Merah Putih Fund merupakan modal ventura yang diinisiasi Kementerian BUMN untuk membangun ekosistem startup di Indonesia. Merah Putih Venture Fund dikelola oleh 5 (lima) corporate venture capital BUMN yang terdiri dari Mandiri Capital Indonesia, MDI Ventures, Telkomsel Mitra Inovasi, BRI Ventures, dan BNI Ventures. Merah Putih Fund menargetkan dana kelolaan hingga USD300 juta yang nantinya akan melakukan investasi ke soonicorn (soon to be Unicorn) di Indonesia.
Terakhir, Micro Credential merupakan program magang dan studi independen bersertifikat yang diinisiasi oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang bertujuan untuk mengembangkan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berpengalaman agar dapat langsung terjun ke dalam dunia nyata atau industri dalam
bidang AI untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0.
“Telkom meyakini dengan digitalisasi dan kolaborasi semua pihak, seperti pelaku bisnis, Pemerintah, institusi
dan lainnya dapat menjadikan Indonesia lebih baik lagi,” tutup Ririek. (*)
hantaran.co






