PADANG, hantaran.co – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sumbar mencatat nilai investasi pada periode Januari – Juni sebesar Rp2,9 triliun atau 61,01 persen dari target Rp4,7 triliun. Angka ini merupakan gabungan dari realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA).
Kepala DPM PTSP Sumbar, Maswar Dedi, mengatakan, realisasi ini sudah merujuk kepada RPJMD Provinsi Sumbar, dimana realisasi PMDN sebesar Rp2,6 triliun atau 89,54 persen dari target Rp2,9 triliun. Sementara untuk PMA sebesar USD17.950 atau 13,30 persen dari target USD135.000.
“Lokasi sebaran PMDN ini yang terbesar di Kabupaten Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Kota Padang, Pesisir Selatan, Solok Selatan, diikuti kabupaten/kota lainnya. Dimana untuk serapan tenaga kerja 2.739 orang tanpa tenaga kerja asing,” katanya.
Lanjut Maswar Dedi, sektor PMDN secara primer yang menyumbang terbesar itu dari tanaman pangan dan perkebunan dan peternakan. Dilanjutkan kehutanan, dan pertambangan. Sementara di sektor sekunder yang menyumbang terbesar itu industri karet dan plastik dan industri makanan.
“Sektor tersier diantaranya, listrik, gas, dan air, konstruksi, perdagangan dan reparasi, hotel dan restoran, transportasi, gudang dan komunikasi, perumahan, kawasan industri dan perkantoran, dan jasa lainnya,” katanya.
Sementara untuk investasi dari luar negeri atau PMA itu yang terbesar masih di Kota Padang. Diikuti Pesisir Selatan, Dharmasraya, Pasaman Barat, dan daerah lainnya. Dimana untuk serapan tenaga kerja dalam negeri sebanyak 174 dan tenaga kerja asing sebanyak 14 orang.
“Sektor yang dominan masih pada tanaman pangan dan perkebunan dan peternakan senilai USD697,30 (Ribu USD, red), Industri makan USD4.642,60, industri karet dan plastik USD812,50, listrik, gas, dan air USD6.440,10, transportasi, gudang dan komunikasi USD5.091,30, perumahan, kawasan industri dan perkantoran USD128,00, dan jasa lainnya USD0,30,” terangnya.
Untuk daerah asal investasi didomiasi oleh Singapura USD4.974,30, Belanda USD1.455,60, Malaysia USD4.731,00, Hongkong, RRT USD6.471,30, Jerman USD28,90, Australia USD126,20, Belgia USD36,40, Brasil USD81,90, dan British Virgin Islands USD46,40.
“Meski pandemi, kita terus menggenjot agar investor berminat untuk investasi di Sumbar. Bahkan kita sangat mempermudah semua proses perizinan bagi investor yang masuk ke Sumbar,” kata Maswar Dedi. (*)
Isra/hantaran.co






