KABUPATEN SOLOK, hantaran.co — Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy membuka pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-112 di Kabupaten Solok, Rabu (15/9/2021). TMMD yang digelar pada 15 September-14 Oktober 2021 itu diharapkan dapat membantu pembangunan di desa dan nagari, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Audy menyebutkan, TMMD merupakan program lintas sektoral untuk meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga menjadi lebih baik dan mandiri.
Kriteria dan sasarannya, ujar Audy, adalah daerah pedesaan yang tergolong daerah miskin atau daerah tertinggal, daerah terisolir dan terpencil, daerah perbatasan, pulau terluar, daerah kumuh perkotaan, dan daerah-daerah lain yang terkena dampak bencana.
Program TMMD adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat desa dan nagari dengan membangun dan rehabilitasi sarana dan prasarana wilayah serta fasilitas sosial umum yang secara langsung dapat menyentuh kepentingan masyarakat setempat.
Di samping itu, juga untuk membantu pemerintah memberdayakan wilayah serta meningkatkan akselerasi pembangunan di daerah untuk kepentingan pertahanan negara dan mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
“Program TMMD untuk mewujudkan visi Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur dan ekonomi guna menjawab persoalan kemiskinan dan ketimpangan pembangunan,” katanya.
Program ini, menurutnya, juga sejalan dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar demi terwujudnya Sumbar madani dan sejahtera dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sementara itu, Komandan Kodim 0309/Solok, Letnan Kolonel Reno Triambodo, mengatakan, TMMD kali ini mengambil tema “TMMD Mewujudkan Sinergi Membangun Negeri”. Sasaran fisik pada TMMD di Kabupaten Solok di antaranya pembukaan jalan usaha tani sepanjang 1127,8 meter dan lebar lima meter serta pengecoran atau betonisasi jalan ke danau dengan panjang 252 meter dan lebar 3 meter.
Kemudian, rehabilitasi irigasi Banda Karang dengan panjang 136 meter serta rehabilitasi rumah tidak layak huni lima unit dan lapangan sepak bola.
Personel yang terlibat, yakni TNI 110 orang, Polri 22 orang, Pemkab Solok 16 orang, Kejaksaan Negeri Solok dua orang. Sehingga total berjumlah 150 orang. (*)
hantaran.co
