BUKITTINGGI, hantaran.co — Jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Bukittinggi, sejumlah nama mulai mengapung sebagai kandidat ketua, baik itu dari internal partai maupun dari eksternal partai.
Salah satu nama dari eksternal partai yang yang semakin santer terdengar untuk maju sebagai calon kandidat ketua adalah, Dedi Chandra, adik dari Ketua DPC Gerindra Kota Bukittinggi, Erman Safar. Sedangkan dari internal Partai ada nama Jon Edwar, mantan Ketua DPD Golkar Bukittinggi periode sebelumnya, yang juga merupakan anggota DPRD Kota Bukittinggi dua periode.
“Menurut rencana Musda DPD Golkar Kota Bukittinggi akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Namun karena akan memasuki bulan ramadan, maka Musda dijadwalkan sesudah Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah. Tapi yang jelas kita lihat kondisinya nanti. Kalau bisa dipercepat kita siap untuk melaksanakannya,” kata pelaksana tugas (Plt) DPD II Golkar Kota Bukittinggi, Yulman Hadi, Kamis (25/3/2021).
Terkait dengan majunya Dedi Chandra dari eksternal partai sebagai calon kandidat, Yulman Hadi menyebutkan, DPD Golkar Bukittinggi sangat terbuka bagi siapapun yang ingin maju sebagai calon ketua nantinya, baik kandidat itu berasal dari kader atau internal partai maupun dari luar partai.
Ia menyebut, Golkar Bukittinggi terbuka bagi orang-orang yang mampu menahkodai partai, sepanjang kandidat tersebut mempunyai potensi dan talenta untuk membesarkan partai ke depannya, serta memiliki semangat dan kerja keras untuk kemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2024 mendatang. Keterbukaan bagi calon kandidat ini juga telah melalui hasil kesepakatan DPD I Golkar Provinsi Sumbar.
“Jika ada dari eksternal partai yang ingin maju sebagai calon kandidat ketua dalam Musda, kita ajukan diskresi ke DPP Golkar. Dalam hal ini DPP Golkar membuka pintu bagi kita untuk mengajukan diskresi tersebut, dan ini sudah kami mulai,” ujar Yulman Hadi, yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD I Partai Golkar Provinsi Sumbar tersebut.
Menurutnya, Musda yang akan diselenggarakan adalah dalam rangka menjalankan anah Partai Golkar, di samping untuk memilih kepengurusan DPD II Golkar Bukittinggi yang baru. Musda yang dihelat sekaligus untuk melakukan penyegaran kepengurusan lima tahun ke depan. Pelaksanaannya Musda tentu mengacu kepada AD/ART Partai Golkar.
“Salah satu persyaratan untuk pencalonan ketua DPD II Golkar adalah mendapat dukungan minimal 30 persen suara murni dari pemegang hak suara. Untuk berbagai persyaratan lainnya telah ditetapkan pada AD/ART partai. Jadi dalam Musda tidak hak-hak kader partai yang akan dikebiri atau ditinggalkan,” kata Yulman Hadi.
Lebih lanjut Yulman Hadi menuturkan, DPD II Partai Golkar Bukittinggi bertekad untuk mengembalikan kejayaan partai pada Pemilu 2024, sekaligus ingin mengulang lagi kesuksesan yang diraih Golkar pada pemilu 2004 dan 2009. Di mana saat ini kursi pimpinan atau ketua DPRD di sejumlah kabupaten/kota di Sumbar dipegang oleh Golkar.
“Kita bertekad untuk mengembalikan kejayaan tersebut pada pemilu 2024 dengan target menjadi pemenang di Sumbar, khususnya di Kota Bukittinggi. Intinya kita akan full power untuk memenangkan pemilu 2024. Target ini tidak bisa ditawar, tapi harus kita lakukan,” ucapnya.
Selain mengembalikan kejayaan partai ulasnya, Golkar juga menargetkan untuk bisa memenangkan pertarungan di semua level, baik itu pada pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden. Untuk itu secara bertahap, Partai Golkar akan melakukan konsolidasi secara menyeluruh untuk menyatukan potensi dan kekuatan yang dimiliki Golkar.
“Kita memiliki kekuatan untuk itu, baik dari segi pengalaman, kekuatan, maupun keuangan. Semua kader juga memiliki semangat juang dan obsesi yang sama. Kita juga melakukan evaluasi bagi kader satu kali enam bulan. Untuk itu, siapa pun yang bakal menjadi Ketua DPD II Golkar Bukittinggi harus memiliki komitmen yang jelas untuk kemenangan Golkar,” ujarnya menutup. (*)
Gatot/hantaran.co






