BUKITTINGGI, Hantaran.co – Partisipasi pemilih untuk mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bukittinggi tanggal 9 Desember lalu mencapai 72 persen. Secara nasional KPU RI menargetkan partisipasi pemilih 77,5 persen. Hal tersebut disampaikan Ketua Bukittinggi Heldo Aura kepada Haluan, Senin (4/1).
Menurut Heldo, penurunan tingkat partisipasi pemilih disebabkan pelaksanaan Pilkada Bukittinggi di tengah masa pendemi Covid 19 masih berlangsung.
“Bisa jadi, masyarakat masih takut datang ke TPS dimasa pendemi ini,” jelas Heldo.
Jika dibandingkan dengan Pemilu tahun 2019 lalu partisipasi masyarakat di Bukittinggi mencapai 77,9 persen atau melebih target nasional yang dicanangkan KPU RI.
Kedepannya, Heldo berharap warga Bukittinggi yang ber KTP Bukittinggi tapi berdomisili di Kabupaten Agam. Supaya memastikan daerah pemilihannya, sebab mempengaruhi partisipasi pemilih.
“Jadi, masih banyak warga Bukittinggi ber KTP Bukittinggi tapi tinggal di Kab. Agam. Itu yang menyebabkan partisipasi pemilih berkurang. Oleh sebab itu, kita minta kepastian domisilinya apakah di Bukittinggi atau di Agam,” ucapnya.
Ia menilai, tahapan Pilkada tahun 2020 lalu telah berjalan dengan baik tanpa ada kendala berarti.
“Alhamdulillah, tahapan Pilkada berjalan dengan baik. Saat ini kita masih menunggu register dari Mahkamah Konstitusi terkait dengan penetapan pemenang Pilkada Bukittinggi, apakah ada sengketa atau tidak,” katanya.
Selain itu, ia menjelaskan turunnya jumlah DPT pada Pemilu 2019 jika dibandingkan DPT Pilkada 2020 disebabkan karena terjadinya mutasi penduduk ke luar Kota Bukittinggi yang sangat besar.
“Hal itu telah kita koordinasikan dengan Dinas Cacatan Sipil Kota Bukittinggi,” ungkapnya.
(Yursil/Hantaran.co).






