Kesehatan

Antisipasi Masuknya Wabah PMK, Pemkab Pessel Perketat Pengawasan Hewan Ternak

6
×

Antisipasi Masuknya Wabah PMK, Pemkab Pessel Perketat Pengawasan Hewan Ternak

Sebarkan artikel ini

PESSEL, hantaran.co – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan melalui Dinas Pertanian setempat, memperketat pengawasan ternak hewan sapi untuk mencegah masuknya penyakit mulut dan kuku (PMK), khususnya di pintu masuk wilayah perbatasan.

“Benar, pengawasan terhadap hewan ternak sapi hingga kini terus kami perketat. Utamanya pada pintu masuk daerah perbatasan. Hal ini bertujuan untuk mencegah penularan PMK,” kata Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto pada wartawan di Painan, Jum’at (20/5/2022).

Madrianto menyebut, berdasarkan pantauan pihaknya dilapangan, di Kabupaten Pesisir Selatan belum ditemukan penularan virus PMK terhadap sejumlah hewan ternak sapi. Kendati demikian, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemprov Sumbar terkait pengawasan dan antisipasi penyebaran virus PMK tersebut.

“Pengawasan dengan melibatkan sejumlah petugas keswan di kecamatan, hingga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya virus PMK ini,” ucapnya lagi.

Upaya pencegahan lain, kata Madrianto, pihaknya juga memperketat jalur pintu masuk daerah tetangga terkait aktivitas jual beli hewan ternak sapi menjelang hari raya Idul Adha 2022. Pengawasan dilakukan dengan melibatkan petugas keswan pada masing-masing pos pelayanan kesehatan hewan daerah setempat.

“Seperti jalur masuk dari Kerinci kami melibatkan petugas di Ranah Ampek Hulu (Rahul) Tapan, dari Jambi oleh petugas Silaut, dan Padang melalui petugas di Kecamatan Koto XI Tarusan. Namun, untuk pasar hewan di Lakitan, Kecamatan Lengayang, hingga kini belum ditemukan adanya virus PMK ini. Jika pun ditemukan, akan segera kami tangani,” ujarnya.

Untuk informasi, ciri-ciri tanda klinis terkena virus PMK pada hewan ternak di antaranya mengalami demam tinggi (39-41 derajat Celcius), keluar lendir berlebihan dari mulut dan berbusa, serta terdapat luka-luka seperti sariawan pada rongga mulut dan lidah.

Selanjutnya, hewan ternak tidak mau makan, kaki pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku, sulit berdiri, gemetar, napas cepat, produksi susu turun drastis, dan menjadi kurus.

Diketahui, virus PMK ini tidak menular kepada manusia dan dagingnya aman untuk dikonsumsi. Hanya saja yang tidak diperbolehkan dimakan, yaitu isi kepala hewan, kaki, dan jeroan atau organ dalam. Namun, hingga kini belum ada vaksin untuk mencegah virus PMK tersebut, untuk pencegahan hanya bisa dilakukan dengan cara pengobatan antibiotik dan isolasi.

hantaran/*