Berita

Angkat Tema Kearifan Lokal, Panen Karya SDN 01 Campago Ipuh Digelar di TMSBK

×

Angkat Tema Kearifan Lokal, Panen Karya SDN 01 Campago Ipuh Digelar di TMSBK

Sebarkan artikel ini

BUKITTINGGI, hantaran.co – Beragam makanan dan permainan tradisional dipamerkan dalam kegiatan panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) SDN 01 Campago Ipuh, di Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi, Kamis(21/11). Tak ketinggalan, pada acara ini juga digelar Panitahan Makan Bajamba yang dibawakan siswa kelas V dan VI sekolah tersebut.

Guru SDN 01 Campago Ipuh Fauzi Abrar mengatakan, panen karya P5 SDN 01 Campago Ipuh kali ini bertajuk kearifan lokal. Untuk fase A kelas 1 dan II katanya, mengangkat topik permainan tradisional berupa Congklak dan Permainan Tali. Fase B kelas III dan IV tentang makanan tradisional seperti, Lapek Bugih, Onde-onde dan Karupuak Kuah. Kemudian fase C kelas V dan VI menampilkan Panitahan Makan Bajamba.

“Sesuai dengan visi dan misi pemerintah Kota Bukittinggi, tema kearifan lokal ini diangkat bertujuan untuk mengenalkan dan mengajarkan tentang kebudayaan alam Minangkabau, khususnya adat kurai kepada siswa,” kata Fauzi didampingi guru lainnya, Asna dan Rohmaniati.

Panen karya P5 kali ini lanjut Fauzi, dirancang, dilatih dan dipersiapkan selama semester I tahun pelajaran 2024. Selain guru SDN 01 Campago Ipuh, dalam pembelajaran juga menghadirkan guru tamu yang ahli dibidangnya.

“Panen karya P5 kali ini mengkolaborasikan seluruh topik dalam satu agenda kegiatan. Jadi diibaratkan, ketika orang tua sedang melangsungkan panitahan makan bajamba dalam suatu alek, anak-anak bermain diluar rumah bersama-sama sanak saudara yang datang. Nah, makanan karya siswa ini juga dijadikan makanan dalam makan bajamba tersebut. Makanya, latar tempat sengaja diambil di Museum Rumah Adat Nan Baanjuang TMSBK agar suasana tradisionalnya terasa nyata,” jelanya.

Melalui kegiatan ini lanjut Fauzi, diharapkan siswa kembali mengenal, mempelajari dan melestarikan budaya alam Minangkabau, khususnya makanan dan permainan tradisional.

“Tak sampai disini saja, diharapkan kegiatan ini memotivasi siswa untuk mengenal dan mempelajari budaya alam Minangkabau lainnya, sehingga pelestarian budaya terlaksana sebagaimana mestinya,” katanya.

Wtz/hantaran.co