Angka Stunting di Padang Pariaman Diklaim Menurun

Penurunan

Stunting. Ilustrasi

PADANG PARIAMAN, hantaran.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang Pariaman bersama seluruh jajaran Puskesmas dan pemerintah daerah terus berupaya mengurangi angka stunting di Padang Pariaman.

Ditemui di kantornya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang Pariaman, Yutiardy Rivai, menyebutkan saat ini pihaknya bekerja sama dengan pengelola gizi dan jajaran terkait akan melaksanakan beberapa aksi dalam upaya pengurangan angka stunting.

“Dari diskusi kita hari ini, akan dilakukan beberapa aksi diantaranya menyangkut pertemuan lintas sektor, sosialisasi Perbup yang berkaitan dengan stunting, kemudian pelatihan kader gizi, PKM, dokter, dan perawat. Selain itu juga akan dilakukan pelatihan dan sosialisasi dalam bentuk membuat menu makanan atau diagnosa tentang stunting,” ujarnya kepada Haluan Senin (1/11/2021).

Ia menyebutkan, semua aksi yang akan dilakukan membutuhkan waktu dan strategi yang tepat melalui koordinasi dengan pengelola gizi. Berdasarkan kerja sama dengan seluruh pihak, saat ini angka stunting di Padang Pariaman menurun pada angka 10,5 persen. Dari data saat ini, angka stunting terbanyak berada di Kecematan Lubuk Alung.

“Persentase rata-rata stunting di Padang Pariaman dibandingkan tahun sebelumnya sudah menurun. Pada tahun 2018 diangka 19,62 persen. Pada tahun 2019 angka stuntingnya 16 persen, kemudian di tahun 2020 turun ke 15 persen dan berdasarkan hasil penimbangan di bulan Februari 2021, sudah 10,5 persen. Meskipun demikian, bupati meminta agar angka stunting di Padang Pariaman berada di bawah 7 persen yang tentunya dengan kerjasama seluruh jajaran bisa diusahakan,” ujarnya.

Ditemui terpisah, Pj Camat Lubuk Alung, Zarmiati, menyebutkan, meskipun stunting di Lubuk Alung menempati posisi tertinggi, pihak kecamatan bersama Puskesmas dan Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat di masing-masing nagari dan korong.

“Sebenarnya dari dulu kegiatan sosialisasi stunting ini terus dan giat kami lakukan, meskipun demikian ada empat nagari yang memang angka stunting-nya cukup tinggi, diantaranya Nagari Lubuk Alung, Sikabu, Salibutan, dan Siguliang,” ujarnya.

Ia menyebutkan, dalam upaya mengurangi angka stunting tersebut, melalui kerja sama dengan pihak Puskesmas dan jajaran terkait terus gencar melakukan sosialisasi dan penambahan gizi satu kali seminggu.

“Selain sosialisasi kita juga mulai melakukan penyuluhan kepada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang ibu, sehingga bisa mempersiapkan diri dan memahami soal stunting. Selain itu kita juga memberikan makanan tambahan dan penambahan gizi melalui Posyandu serta penggunaan alat ukur yang tepat,” ujarnya.

Zarmiati menambahkan, dalam upaya pencegahan stunting tersebut, setiap nagari di Kecamatan Lubuk Alung harus menganggarkan untuk pencegahan stunting. Sehingga dengan demikian, melalui upaya dari seluruh jajaran dinas kesehatan, pemerintah kecamatan dan nagari, puskesmas dan posyandu, akan menjadikan generasi emas bebas stunting di Kabupaten Padang Pariaman. (*)

Suci/hantaran.co

Exit mobile version