Politik

Anggota Komisi II: Bawaslu Harus Berani dan Berintegritas Tinggi

7
×

Anggota Komisi II: Bawaslu Harus Berani dan Berintegritas Tinggi

Sebarkan artikel ini
Politisi
Anggota DPR RI, Guspardi Gaus. IST

BUKITTINGGI, hantaran.co — Anggota Komisi II DPR RI, Guspardi Gaus, mengatakan, Bawaslu harus berani dan menunjukkan integritas tinggi serta bekerja secara  profesional dan proporsional dalam peranannya melakukan pengawasan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada.

“Pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tanggal 9 Desember 2020 yang lalu merupakan pesta demokrasi tersulit yang dilaksanakan di Indonesia, karena dilangsungkan dalam keadaan yang tidak normal,dimana negara mengalami wabah pandemi Covid-19, ujar Guspardi saat memberikan materi tentang “Sosilisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020”, di hotel Rocky Bukittinggi Minggu (17/10/2021).

Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Komisi II DPR RI bersama Pemerintah dan penyelenggara Pemilu, pelaksanaan Pilkada serentak bisa dikatakan sukses dilaksanakan dengan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,02%. dari target 77,5%.  “Yang tak kalah penting bahwa pelaksanaan Pilkada 2020 berlangsung tertib dengan  penegakan protokoler kesehatan yang ketat. Sehingga tidak terjadi klaster baru Covid-19 dari  pelaksanaan Pilkada serentak 2020,” papar Politisi PAN ini.

Legislator daerah pemilihan Sumatera Barat II itu menjelaskan, pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu berjalan relatif  baik. Namun harus diakui terkadang Bawaslu harus “bacakak” dengan KPU dan DKPP demi menjaga netralitas dan menegakkan aturan sesuai aturan main yang telah ditetapkan. “Masih banyak temuan dan catatan diberikan oleh bawaslu dalam setiap tahapan pilkada yang perlu dilakukan perbaikan dan penyempurnaan,” ujarnya.

Sebagai pengawas dalam setiap tahapan pemilu, Bawaslu mesti berani menunjukkan perannya sebagai “wasit” yang adil, tegas dan berani menindak setiap pelanggaran yang terjadi. Bawaslu harus lebih menampakkan peran dan fungsinya.

“Jika salah maka harus berani menyatakan salah, itulah mental pengawas”. Peran serta masyarakat juga harus didorong agar berani melapor ke Bawaslu setempat jika melihat adanya indikasi kecurangan dan pelanggaran,” ulas Guspardi yang akrab _disapa Pak GG_.

Oleh karena itu, Bawaslu perlu memperkuat jajaran pengawas Pemilu dengan kapasitas dan kemampuan yang merata diseluruh wilayah pemilihan yang diawasi. Kemudian juga merawat jejaring masyarakat sipil yang telah berpartisipasi dalam pemantauan Pemilu.

Sinergitas dan efektivitas serta kerja sama kelembagaan perlu terus dibina. Harapannya agar kompetisi dalam pemilu dan pilkada berjalan dengan “fair” dan dapat menghasilkan para pemimpin yang berkualitas untuk mensejahterakan masyarakat, pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.

Sosilisasi Hasil Pengawasan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 ini diikuti sebanyak 30 peserta yang mewakili daerah pemilihan (Dapil)  Sumatera Barat II. Juga dihadiri oleh Anggota Bawaslu RI, Ketua Bawaslu Sumbar, dan Ketua Bawaslu Kota Bukittinggi dan jajarannya. (*)

Leni/hantaran.co