Berita

Video Siswa Diikat ke Pohon Viral, Anggota DPRD Pessel Ardiul Tegaskan Stop Bullying di Sekolah

0
×

Video Siswa Diikat ke Pohon Viral, Anggota DPRD Pessel Ardiul Tegaskan Stop Bullying di Sekolah

Sebarkan artikel ini
Video Siswa Diikat ke Pohon Viral, Anggota DPRD Pessel Ardiul Tegaskan Stop Bullying di Sekolah
Video Siswa Diikat ke Pohon Viral, Anggota DPRD Pessel Ardiul Tegaskan Stop Bullying di Sekolah. ist

Pesisir Selatan, HANTARAN.Co – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Selatan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Ardiul, mengingatkan para pelajar agar menjauhi tindakan bullying atau perundungan dalam bentuk apa pun di lingkungan sekolah.

Pesan tersebut disampaikannya saat melakukan kunjungan ke sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kecamatan Sutera dan Lengayang beberapa waktu lalu.

Peringatan Ardiul ini datang di tengah maraknya kasus perundungan yang kembali mencuat di Pesisir Selatan. Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan beredarnya video aksi bullying di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di daerah itu.

Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @pedulipessel dengan narasi menyebutkan bahwa telah terjadi aksi perundungan di SMPN 5 Linggo Sari Baganti, Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam video itu, korban yang merupakan siswa kelas 7 terlihat dikeroyok dan tangannya diikat ke batang pohon oleh kakak kelasnya. Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi pada Rabu (29/10/2025).

Peristiwa ini menuai keprihatinan publik, termasuk dari kalangan wakil rakyat. Menurut Ardiul, praktik bullying tidak hanya melibatkan pelaku dan korban, tetapi juga lingkungan sekitar yang membiarkan hal itu terjadi. Ia menegaskan bahwa perundungan, baik secara fisik, verbal, maupun melalui media sosial, dapat meninggalkan trauma mendalam bagi korban.

“Bullying bukan sekadar bercanda atau iseng. Ini adalah perilaku yang bisa melukai hati dan merusak masa depan seseorang. Banyak anak kehilangan semangat belajar karena menjadi korban perundungan,” ujar Ardiul pada wartawan, Senin (3/11/2025).

Ia menambahkan, pendidikan karakter di sekolah perlu diperkuat agar siswa tumbuh dengan empati dan rasa saling menghargai. Menurutnya, kecerdasan emosional sama pentingnya dengan kecerdasan akademik.

“Sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan mendidik. Tidak ada alasan bagi siapa pun untuk merasa lebih unggul dan merendahkan teman yang lain. Justru perbedaan harus dijadikan kekuatan untuk saling mendukung,” ucapnya lagi.

Dalam kesempatan itu, Ardiul juga mendorong pihak sekolah agar membentuk forum komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua untuk mendeteksi sejak dini potensi terjadinya perundungan. Ia menilai kolaborasi semua pihak adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat.

“Kita ingin anak-anak di Pesisir Selatan tumbuh menjadi generasi yang tangguh, berakhlak, dan saling menghargai. Karena itu, saya berharap guru, orang tua, dan masyarakat ikut mengawasi dan memberikan contoh yang baik,” katanya.

Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil III) Sutera–Lengayang, Ardiul menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kebijakan pendidikan yang menumbuhkan karakter positif di kalangan pelajar. Ia juga berencana mendorong program pembinaan remaja melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pelatihan kepemimpinan siswa.

“Kita akan terus suarakan pentingnya pembinaan moral dan karakter di setiap sekolah. Anak-anak ini adalah masa depan daerah, dan kita semua bertanggung jawab menyiapkan mereka menjadi generasi yang beradab dan berdaya saing,” tutup Ardiul. (h/kis)

Penulis: Okis MArdiansyah