BUKITTINGGI, hantaran.co – Kabupaten Agam tidak hanya dikenal sebagai lumbung pangan di Sumatera Barat. Namun, Kab. Agam juga punya potensi lain yang sangat baik untuk dikembangkan seperti perkebunan kopi dan budi daya madu.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IV DPR RI Cindy Monica Salsabila ketika memberikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Tekhnis (Bimtek) nilai tambah usaha koperasi sektor pertanian, perikanan, kehutanan dan peternakan yang digelar Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumbar, Hotel Pusako, Jumat (31/10/2025).
Menurut Cindy, Kementerian Pertanian RI mencatat luas lahan perkebunan kopi di Kab. Agam mencapai 1.500 ha tersebar di daerah Malalak, Palembayan dan Tanjung Raya. Kopi yang dihasilkan daerah tersebut sangat enak dan mempunyai rasa yang khas karena ditanam di daerah dataran tinggi.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada kakak Asril anggota DPRD Sumbar yang telah lama menangkap peluang tersebut. Beliau telah memblok 500 ha lahan untuk ditanam kopi. Biji kopi untuk 500 ha akan diberikan kepada petani kopi di Kab. Agam,” kata Cindy politisi Partai Nasdem.
Sebagai bentuk dukungan terhadap petani kopi, Cindy melalui dana aspirasi dewan telah membagikan biji kopi untuk lahan seluas 50 ha. Jika tanaman kopi dirawat dengan baik, dipanen tepat waktu dan pengolahan kopi yang baik, maka kopi dari Agam akan mampu bersaing dengan daerah penghasil kopi yang telah terkenal.
Tak hanya kopi kata Cindy, Kab. Agam juga mempunyai potensi penghasil madu di Sumbar. Salah satu daerah penghasil madu terbaik di Kab. Agam adalah nagari Pasie Laweh. Peternak madu di daerah tersebut berhasil memanen madu galo galo sebanyak 25 liter sekali panen.
“Kami sebagai anggota DPR RI berkomitmen akan terus memperjuangkan kebijakan dan program yang berpihak kepada masyarakat termasuk memperjuangkan sarana dan prasarana pertanian,” tegasnya.
Pertemuan dengan legislator tersebut dimanfaatkan peserta untuk menyampaikan aspirasinya. Salah satunya Ketua Koperasi Kopi Bukittinggi Agam M. Yunus, ia mengatakan bantuan dan pelatihan bagi petani kopi selama ini telah banyak dilakukan oleh Asril melalui dana Pokok Pikiran (Pokir).
Namun, akses jalan menuju ke kebun kopi masih menjadi kendala yang sampai saat ini belum dapat diatasi. “Akses jalan menuju perkebunan kopi masih menjadi kendala. Agar sampai di kebun kopi kami harus berjalan kaki sejauh 3 km. Jalan sekarang ini belum bisa dilalui kendaraan,” kata Yunus.
Sementara itu, anggota DPRD Sumbar Asril mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya telah membentuk Koperasi Kopi Bukittinggi Agam dan Koperasi Madu Bukittinggi Agam. Semua anggota koperasi tersebut berasal dari petani kopi dan peternak madu.
“Kita berharap hasil dari koperasi kopi dan koperasi madu bisa menjadi produk unggulan Sumbar dan setidak tidaknya menjadi produk kebanggaan masyarakat Sumbar,” kata Asril.
Oleh sebab itu, ia meminta kesediaan anggota DPR RI, Cindy untuk meningkatkan bantuan dan pendampingan kepada petani kopi pada tahun tahun mendatang. Khususnya bidang pemasaran sebab Cindy telah berpengalaman mengekspor kopi ke Dubai.
“Kita berharap kakak Cindy mampu mengekspor kopi Agam dan Bukittinggi ke luar negeri,” harap Asril.
Acara tersebut turut dihadiri, Wakil Ketua DPRD Bukittinggi Zulhamdi Nova Candra, Wakil Ketua BK DPRD Bukittinggi M. Taufik Tuanku Mudo, Sekretaris Komisi III DPRD Bukittinggi Neni Anita, Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Sumbar diwakili Hilma.(*).






