JAKARTA, hantaran.co — Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus mendukung rencana Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendatangkan kendaraan taktis (rantis) maung MV2 4×4 demi membantu kelancaran pendistribusian logistik Pemilu 2024. Namun begitu mekanisme pengadaan rantis ini harus jelas.
Menurut informasi dari KPU, kendaraan jenis maung MV2 4X4 buatan PT.Pindad itu rencananya akan digunakan untuk menyalurkan logistik pemilu ke daerah yang sulit dijangkau.
“Pertanyaannya apakah jenis kendaraan tersebut memiliki spesifikasi yang mampu menembus daerah yang aksesnya cukup sulit dijangkau di daerah. Kalau speknya bisa memenuhi kriteria dan sesuai kebutuhan, tentu kita mendukung demi kelancaran pendistrubusian logistik pemilu 2024,” ujar Guspardi, Selasa (25/10).
Apalagi kendaraan taktis (rantis) maung MV2 4×4 adalah karya anak bangsa dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) nya sudah lebih 80 persen. Tentu hal ini akan mendukung program pemerintah bangga menggunakan produksi dalam negri.
“Jadi produk dalam negeri bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Komitmen tersebut harus didukung setiap instansi dan lembaga,” tegas Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Legislator dapil Sumatera Barat 2 itupun meminta KPU untuk segera memetakan daerah mana saja di seluruh Indonesia yang di kategorikan daerah terpencil, terluar dan terisolir. Perlu juga pihak KPU melakukan koordinasi untuk memastikan kesiapan PT. Pindad memproduksi rantis maung ini sesuai kebutuhan dan memuhi syarat sebagaimana yang diperlukan KPU.
Namun begitu, KPU juga perlu membuat simulasi tentang mekanisme pengadaan rantis maung ini. Apakah nantinya kendaraan itu akan menjadi asset KPU, tentu akan timbul biaya perawatan dan biaya lainnya. Atau cukup dengan sistem sewa atau kontrak dengan mengundang pihak ke 3 sebagai vendor. KPU juga mesti memperhitungkan setelah perhelatan demokrasi 2024 apakah kendaraan MV 2 4×4 masih efektif digunakan menunjang kegiatan KPU atau malah ‘useless’, sehingga bisa terjadi pemborosan anggaran.
“Semuanya harus di perhitungkan dengan cermat. Bagaimanapun, KPU mesti tetap berhati-hati menggunakan anggaran pemilu dengan tetap berpedoman pada prinsip efektifitas dan efisiensi,” tegas Guspardi.
Intinya, sambung dia, pengadaan kendaraan taktis (rantis) yang akan di pesan oleh KPU harus didasarkan kebutuhan dan bukan hanya keinginan. Sehingga pengadaan rantis maung ini betul-betul berdaya guna dan benar-benar bermanfaat dalam rangka membantu kelancaran pendistribusian logistik pemilu 2024 khususnya untuk daerah yang sulit dijangkau dengan jenis kendaraan biasa dan harus bisa mengatasi berbagai medan berat sesuai kondisi daerah.
“Yang terpenting, KPU harus mempunyai strategi bagaimana agar logistik bisa sampai tepat waktu dan jumlahnya tidak kurang untuk kelancaran pemilu serentak 2024,” pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana akan membeli kendaraan taktis maung pindad MV2 4×4 yang akan difungsikan untuk distribusi logistik di daerah terpencil, daerah terluar dan daerah yang terisolir. Sebelumnya KPU telah membeli satu unit mobil jenis ini dan dipamerkan saat rapat koordinasi logistik pemilihan Umum di Bogor baru-baru ini.
Sekretaris Jenderal KPU Bernard Dermawan Sutrisno, mengatakan berdasarkan pengalaman pemilu dan pilkada sebelumnya, distribusi logistik di daerah-daerah seperti terpencil, terluar dan terisolir agak tersendat sehingga KPU Pusat ingin memberi dukungan pada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dengan mengirimkan mobil double cabin atau kabin ganda, salah satunya adalah Maung Pindad ini. (*)
LENi/hantaran.co