Berita

Amak-amak PKH Padang Sarai Belajar TikTok Marketing

0
×

Amak-amak PKH Padang Sarai Belajar TikTok Marketing

Sebarkan artikel ini
Ibu-ibu penerima PKH di Kelurahan Padang Sarai sedang belajar TikTok Marketing, beberapa hari lalu
Ibu-ibu penerima PKH di Kelurahan Padang Sarai sedang belajar TikTok Marketing, beberapa hari lalu. ist

PADANG, HANTARAN.CO — Universitas Islam Negeri (UIN) Mahmud Yunus Batusangkar terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).

Kali ini, tim PKM kampus tersebut menggelar pelatihan bertajuk Digital Marketing Berbasis TikTok bagi ibu-ibu penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Padang Sarai, Kota Padang, Minggu (19/10/25) kemarin.

Ketua Tim PKM, Oktri Permata Lani, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memberdayakan masyarakat,
khususnya pelaku usaha rumahan, agar mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi yang murah dan menjangkau pasar luas. Menurutnya, selama ini masyarakat cukup aktif menggunakan media sosial, namun hanya sebatas untuk hiburan.

“Kami melihat ibu-ibu PKH sebenarnya sudah terbiasa dengan TikTok, tapi belum tahu bagaimana menggunakannya untuk promosi usaha. Melalui pelatihan ini, kami ingin mereka naik level, dari pengguna pasif menjadi kreator aktif yang bisa mengembangkan bisnisnya,” ujar Oktri.

Tim PKM yang beranggotakan Vannyora Okditazeini, Siti Fadilla, Andri Maijar, Syafriwaldi, dan Tri Yuliani ini
menerapkan metode gabungan antara workshop dan pendampingan langsung. Peserta dilatih membuat akun bisnis TikTok, memahami fitur promosi, menentukan niche pasar, serta membuat konten yang menarik. Mereka juga diajarkan menulis caption yang persuasif, memilih musik yang sedang tren, dan membangun rasa percaya diri untuk tampil di depan kamera.

Dari pelatihan ini, hasil nyata mulai terlihat. Salah satu peserta yang berjualan kue tradisional, misalnya, berhasil meningkatkan penjualan setelah videonya tentang proses pembuatan kue yang mendapat banyak tanggapan. Peserta lain yang menjual aksesori juga mulai menerima pesanan dari luar daerah berkat promosi konten yang menarik.

“TikTok memberi peluang siapa pun untuk dikenal luas tanpa biaya besar. Ini bisa jadi strategi tercepat bagi UMKM rumahan memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan keluarga,” tutur Oktri. Untuk memastikan keberlanjutan program, kata Oktri, tim PKM menyediakan panduan praktis berisi ide konten, contoh caption efektif, serta jadwal unggahan yang disarankan. Selain itu, tim juga membentuk grup whatsApp sebagai wadah berbagi pengalaman dan pendampingan lanjutan setelah kegiatan selesai.

Ke depan, sambungnya, mereka berencana mengadakan pelatihan lanjutan yang berfokus pada branding dan analisis performa konten agar hasil yang dicapai bisa bertahan dan terus meningkat.

Oktri menegaskan, keberhasilan para ibu peserta menjadi bukti bahwa digitalisasi dapat membuka peluang
ekonomi baru, bahkan dari rumah sendiri. “Kami ingin masyarakat tidak lagi hanya menjadi penonton, tapi
pencipta konten yang produktif. Jika dikelola dengan baik, TikTok bisa menjadi alat nyata untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” tuturnya.


Pemko Padang Apresiasi UIN MY Batusangkar

Program ini membuktikan bahwa di era digital, kreativitas dan keberanian untuk mencoba mampu menjadi kunci perubahan, bahkan bagi kelompok masyarakat yang selama ini kurang tersentuh akses pemasaran modern.

Hal itu juga diapresiasi langsung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Pendamping PKH Dinas Sosial
Kota Padang, Ristika Lani. Ia menyebut kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan para ibu penerima manfaat. Ia berharap para peserta benarbenar mempraktikkan ilmu yang diperoleh.

“Selama ini ibu-ibu hanya menikmati konten di media sosial. Padahal, mereka bisa memanfaatkannya untuk
menghasilkan uang. Saya berharap kegiatan ini menjadi awal perubahan bagi mereka untuk lebih mandiri secara ekonomi,” ujarnya.

Pemko Padang sangat mengharapkan kegiatan pengabdian yang menyentuh langsung masyarakat ini, terlebih
kepada ibu-ibu penerima PKH, dapat memberikan dampak yang nyata. Sebab, sasaran ini dinilai tepat mengingat pentingnya menyiapkan penyangga-penyangga kebut-uhan secara mandiri yang nantinya dapat dilakukan oleh para penerima PKH tersebut. (h/ipt)