SOLOK, Hantaran.co–Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Solok dirombak. Partai berlambang matahari itu kini dinahkodai Algazali.
Pergantian pengurus itu sesuai dengan Surat Keputusan (SK) nomor : PAN/A/Kptsn/KU-SJ/015/II/2021 dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN yang dibacakan langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sumbar Indra Datuak Rajo Lelo di kantor DPD PAN Kabupaten Solok, pada Rabu (10/2).
Indra menyampaikan, pergantian kepengurusan dalam sebuah partai adalah hal yang biasa yang bertujuan untuk penguatan dan membesarkan nama partai.
“Jadi kepengurusan itu sekali lima tahun, jadi ada pergantian mungkin ada yang bertahap . Tapi artinya baik dari DPP sampai ke DPD dan DPW harus ada pergantian (Musda) makanya kami sudah mengusulkan semua kepengurusan dan sudah ditandatangani oleh Ketum (Zul Kifli Hasan) dan SKnya sudah diserahkan,”tuturnya.
Ia menjelaskan, DPD Kabupaten Solok termasuk agak istimewa, ini yang satu-satunya di Sumatera Barat yang bari dikeluarkan dari DPP.
“Yang jelas bagaimana saat ini PAN bisa lebih berkembang di Sumatera Barat, jadi kini PAN gaya baru. Artinya bagaimana PAN yang sekarang lebih bagus dan perebutan kursi kita akan lebih meningkat lagi. Kini kami dapat 6 kursi ditargetkan 10 kursi,”tuturnya.
Dalam SK kepengurusan 2020-2025 DPD PAN Kabupaten Solok disampaikan Ketua M Algazali, Sekretaris Ivoni Munir, dan Bendahara Etranedi.
Algazali merupakan kader PAN yang sempat mencalonkan di legislatif Sumbar. Bahkan Algazali juga pernah duduk di DPRD Sumbar. Sementara Ivoni Munir yang sebelumnya menjabat ketua fraksi PAN di DPRD Kabupaten Solok kini juga diangkat menjadi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Solok.
Ketua DPP PAN Epyardi Asda, menyempaikan, dengan adanya kepengurusan baru PAN bisa lebih bersinar di Sumbar khususnya di Kabupaten Solok.
“Kami ingin PAN lebih terang, dan saya minta DPD hsrus loyal pada DPW dan DPW loyal pada aturan,”ucapnya.
Ia menjelaskan, diharapkan DPD Kabupaten juga mempersiapkan pengurus hingga ke nagari-nagari di Kabupaten Solok.
“Pengurus itu mengurus bukan lagi diurus, jadi bermasyarakatlah,”tutur Epy.
(Hantaran.co)