Aksi Premanisme di Koto Hilalang, Bupati Solok: Masyarakat Jangan Takut, Ada Polisi dan TNI

premanisme koto hilalang bupati solok

Bupati Solok Epyardi Asda bersama Kapolsek, TNI AD, camat, wali nagari dan tokoh masyarakat saat menerima pengaduan warga di Kantor Wali Nagari Koto Hilanang, Kecamatan Kubung, Jumat (30/7). Humas

SOLOK, hantaran.co—Masyarakat Nagari Koto Hilalang Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok resah dengan adanya aksi premanisme yang dilakukan oleh oknum pejabat yang juga mengaku dukun. Bahkan aksi itu juga merambat ke dunia pendidikan.

Hal ini diketehui saat adanya kunjungan Bupati Solok Epyardi Asda ke nagari tersebut pada Jumat (29/7). Dalam pertemuan tokoh masyarakat, ninik mamak, bundo kanduang serta pemuda itu masyarakat mengungkapkan masalahan yang ia alami.

“Kami beli tanah dan bangun rumah. Tahu-tahu ada oknum pejabat yang memasang tiang yang bertuliskan tanah itu milik dia. Ini semena mena, mentang ia pejabat dan kata orang ia dukun,”ujar warga yang enggan namanya ditulis.

Dijelaskannya, tanah dan sawah orang pun ia klaim sebagai milik oknum tersebut. Bahkan kejadian itu sudah dilaporkan ke perangkat nagari, dan sudah ditangani oleh polisi.

“Ia merasa paling jago. Kami sudah lapor juga ke perangkat nagari. Bahkan kini informasi  yang saya dapat kasus ini sudah diproses oleh Polres,”ucapnya.

Aksi premanisme oleh oknum tersebut tidak hanya dirasakan warga, tetapi juga sejumlah guru di salah satu SMP Negeri di nagari tersebut.

Plt Kadis Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Solok, Zainal Jumar mengakui, ada guru yang diancam oleh oknum tersebut.

“Ancamannya kalau guru tersebut akan ia pindahkan atau ia pecat,”ujar Zainal.

Bupati Solok, Epyardi Asda mengaku kaget dengan adanya aksi yang meresahkan warga tersebut. Epy meminta agar warga maupun tenaga pendidik untuk tetap kompak dan melaporkan ke polisi jika diancam.

“Saya minta masyarakat dan guru di sekolah untuk tetap yakin bahwa tak ada premanisme lagi di sini. Ini Negara hukum, ada polisi dan TNI yang memberikan keamanan kepada kita. Siapa pun orangnya jangan takut,”tutur Epy.

Mantan kapten kapal itu menegaskan, ia bersama Forkopimda akan berada di barisan depan jika ada masyarakatnya yang diganggu terutama jika sudah menjurus perbuatan hukum.

“Jangan ragu, kalau ada aksi-aksi premanisme seperti itu, laporkan saja. Inshaallah saya menjamin keamanan masyarakat,”kata Epy.

Ia juga menjelaskan kepada guru dan tenaga pendidik, bahwa tidak bisa seseorang yang bukan tupoksinya memecat apalagi dengan mengancam. Hal ini ia sampai agar guru-guru yang selama ini resah dapat kembali mengajar dengan normal tanpa intimidasi oleh pihak mana pun.

“Apa tupoksinya memecat guru-guru di sini. Tidak sembarangan  bisa memecat orang. Untuk guru-guru yakinlah, kami bersama aparat akan memberikan keamanan. Teruslah mengabdi,”kata Epy.

(Rivo/Hantaran.co)

Exit mobile version