EkonomiKuliner

Akademos Crispy Tembus Pasar Internasional

1
×

Akademos Crispy Tembus Pasar Internasional

Sebarkan artikel ini
Akademos Crispy

Bukittinggi,hantaran.Co–Setelah menempuh perjalanan lebih kurang 3,5 jam dari Padang ke Ngarai Sianok Bukittinggi, awak Haluan (grupnya hantaran.Co) akhirnya sampai di rumah produksi sekaligus toko oleh-oleh Akademos Crispy.

Di toko dua petak itu, pemilik Akademos Crispy, Angelina telah menunggu sembari merapikan produk yang berjejer di rak pajangan. Sesuai namanya, Akademos (Aneka Masakan Khas Ngarai Sianok) memperkenalkan berbagai oleh-oleh makanan khas Ngarai Sianok. Ada karak kaliang, dakak-dakak, keripik kentang serta makanan khas Minang seperti asam padeh daging, itiak lado mudo dan lainnya. Tapi ada dua produk yang menjadi primadona, Itiak Lado Mudo dan Keripik Kentang.

Dua produk ini berhasil membawa Angelina memenangkan berbagai penghargaan dan menembus pasar nasional hingga internasional. “Di antaranya lomba Wirausahawan Bank Indonesia, Pertamina, Indonesia Enterpreneur Challenge (IEC) dari Majalah Tempo serta Pemenang Brilian Preneur 2023,” jelasnya.

Lewat IEC, ia berhasil meraih peringkat 1 khusus kuliner tingkat nasional dengan saingan sekitar 50.000 UMKM se-Indonesia.

“Pergi ke Jakarta (2023) membawa produk keripik kentang dan Itiak Lado Mudo. Juri tertarik masakan khas Minang. Karena memperkenalkan makanan khas Ngarai Sianok. Pernah dapat uang apresiasi 10 juta yang dijadikan untuk tambahan modal,” paparnya.

Wanita yang mengawali karier wirausaha setelah resign dari sebuah bank syariah pada 2021 ini, juga menjadi pemenang Brilian Preneur dari BRI di tahun 2023. Saat itu Angelina membawa keripik kentang berbagai varian rasa Minang (original, balado, bumbu kunyit, rendang, serundeng).

Dengan ikut Brilian Preneur membuka peluang Akademos Crispy semakin berkembang. “Akademos semakin terbuka peluang ikut pameran, dikenalkan klien dari luar negeri, bisa masuk ke kantor-kantor. Pernah ikut pameran di JCC. Sekitar 1.000 pcs yang dibawa saat pameran itu habis terjual semuanya,” tuturnya.

Dikatakannya, pada tahun 2024 program Brilian Preneur itu tidak ada lagi. Namun tahun 2025 adalagi ganti nama jadi BRI UMKM Expo (RT). Ia lantas mengikuti seleksi lalu terpilih lagi hingga masuk menjadi UMKM binaan BRI.

“Tahun 2023 ada 500 UMKM se-Indonesia, tahun 2025 dua kali lipat jadi 1.000 UMKM di BSD waktu itu,” ujarnya.

Pada BRI UMKM Expo(RT) produk yang dibawanya semua habis kembali. “Bercermin tahun 2023, banyak bawa habis semua. Tahun 2025 ini banyak lagi dibawa. Hari pertama sempat sepi. Tapi di hari kedua dan ketiga langsung terjual habis,” tuturnya.

Berkat jadi binaan BRI, ia juga rajin mengikuti pelatihan-pelatihan di Rumah BUMN di Bukittinggi.

“Banyak sekali ilmu yang didapatkan. Seperti packaging yang menarik, ketahanan produk, bagaimana mengurus izin hingga pemasaran. Seperti Itiak Lado Mudo ini sebenarnya makanan khas adat yang hanya tahan sehari. Namun dapat pelatihan sehingga bisa tahan hingga dua bulan,” kata dia.

Itiak Lado Mudo olahannya, kini bisa dijual berbentuk kemasan dan memenuhi standar food grade. Dengan di vakum, sterilisasi membuatnya awet. “Kini bisa dinikmati semua pecinta Itiak Lado Mudo di seluruh Indonesia,” tuturnya.

10 ekor bebek habis dalam dua hari. Tentu saja dengan cita rasa dari penggunaan rempah-rempah yang khas hingga penggunaan bebek jantan pilihan dari Sianok. Sehingga dagingnya empuk, manis, tidak alot dan tidak amis.

Begitupun keripik kentang, sehari 20 kilogram bisa lebih. Banyak pembeli yang datang untuk dibawa oleh-oleh ke Malaysia.

Selain itu ada produk lain. Ada bumbu instan bisa untuk ayam, itik, ikan, bumbu praktis, asam padeh dagiang, rendang daging laris juga. Tidak sedikit juga pembeli yang datang ke kedainya ataupun memesan secara daring saat Angelina melakukan live di akun media sosial miliknya.

Penjualannya juga telah bekerja sama dengan sekitar 50 tempat. Seperti swalayan dan toko oleh-oleh lain. Dukungan suami yang berprofesi sebagai driver online turut berperan.

“Suami juga resign dari perusahaan leassing. waktu itu kami sama-sama resign. Hingga usaha ini dirintis di bagian belakang mobilnya itu suami bawa stok keripik juga. Kalau bawa penumpang ditawarinya. Nanti laku juga karena Bukittinggi banyak wisatawan,” tuturnya.

Menurutnya, cita rasa yang dihadirkan Akademos Crispy membuat para pelanggan yang sudah beli bakal balik lagi. Angelina juga mengapresiasi dukungan BRI karena banyak peluang yang diraihnya setelah terpilih jadi binaan.

“BRI membantu brand Akademos Crispy lebih dikenal. Malahan tahun 2023 ada yang mencari lokasi kita di mana, keliling-keliling dan sudah sampai saja di depan toko. Ada staf kepresidenan juga yang datang, karena kita binaan BRI jadi diajak juga,” jelasnya.

Ia juga mudah mendapatkan akses pembiayaan dari BRI dan produk lain seperti mechant QRIS.

“Kalau kita mau untuk binaan bisa dibantu pembelian mesin, tapi harus berkelompok. Kendalanya paling mengajak orang di sini aktif bersama kita,” paparnya.

Salah seorang pembeli, Prisca menuturkan produk yang dijual Akademos Crispy berbeda dengan produk lain yang ada.

“Saya coba keripik kentangnya sangat gurih dan renyah. Beda dengan yang ada di pasaran atau kiloan. Di sini kentangnya lebih kecil-kecil dan warnanya lebih menarik. Mungkin penggunaan kentangnya beda dengan yang di pasaran. Bukan kentang yang tua. Sehingga saat kita makan, kita sulit berhenti mengunyah,” jelasnya, Jumat (17/10/2025).

Pembeli lainnya, Sultoni menyebut memesan keripik kentang ini untuk dibawa oleh-oleh saat ke Kuala Lumpur. “Di sana banyak teman-teman suka. Kalau keripik ubi atau sanjai tidak terlalu banyak yang suka. Kadang bawa sekilo dua kilo buat dimakan bersama-sama,” paparnya.

Terpisah, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Bukittinggi, Kurniadi mengatakan bentuk dukungan BRI agar UMKM binaannya naik kelas.

“BRI men-support dengan memberikan pelatihan dan binaan UMKM serta pameran-pameran. BRI juga memfasilitasi secara penuh UMKM yang memiliki chance untuk grow lebih baik lagi sepenuhnya, terlebih jika ada UMKM yang mendapatkan kesempatan mengikuti pameran dan inkubasi tertentu untuk mengembangkan bisnisnya,” ujarnya kepada Haluan di hari yang sama.

BRI juga selalu membuka kesempatan yang luas baik pengembangan UMKM baik dari segi SDM sendiri maupun segi modal dengan adanya berbagai jenis pinjaman untuk UMKM.

“Serta banyaknya pendampingan yang diberikan kepasa UMKM untuk berkolaborasi dengan nasabah dan berbagai upaya peningkatan kualitas UMKM tersebut,” kata Kurniadi.

Saat ini ada 5.000 lebih UMKM binaan BRI yang terdaftar dan juga beberapa di antaranya sangat aktif mengikut berbagai program. “Selain itu untuk tahun ini ada 120 pelatihan per tahun dari Rumah Kreatif BUMN BRI,” ucapnya.