BUKITTINGGI, hantaran.co – Anggota DPR-RI Komisi IX DPR-RI bersama dengan Poltekkes Kemenkes Padang melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di aula UNP Bukittinggi, Kamis (8/8).
Turut hadir, Direktur Poltekkes Padang, Renidayati, SKp. M. Kep. Sp.Jiwa, Kabid. Pelayanan RSUD. Bukittinggi, dr. Yeva Karmidoza, Pelaksana Promkes DKK Bukittinggi Yesi Siswanti, SKM, Camat ABTB Bukittinggi, Hastine Atas Asih, niniak mamak, alim ulama, pemuda dan bundo kanduang.
Dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama mengatakan, kebiasaan hidup sehat berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan. Gaya hidup sehat sangat menentukan produktivitas dan intelektual seseorang.
Menurutnya, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) menjadi salah satu gerakan yang ditujukan untuk menekan angka stunting. Dampak stunting bukan jangka pendek namun terjadi dalam jangka panjang. Mulai dari daya tahan tubuh yang lemah, pertumbuhan badan yang tidak maksimal atau pendek karena kekurangan gizi.
“Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat yang memiliki IQ tertinggi di dunia adalah masyarakat Jepang. Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke10 dari 11 negara Asia Tenggara,” kata Ade.
Untuk pencegahan stunting memerlukan pengukuran secara berkala, baik di puskesmas maupun posyandu. Faktor utama penyebab stunting karena kekurangan gizi.
Ia menghimbau masyarakat untuk mengikuti mengikuti program pemerintah yang telah ditetapkan agar dapat melahirkan generasi emas pada tahun 2045.
Sementara itu, Kabid. Pelayanan RSUD. Bukittinggi, dr. Yeva Karmidoza mengatakan Germas adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Germas adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat,” katanya.
Dikatakannya, perilaku hidup modern saat ini seringkali membuat banyak orang kurang bergerak. Kemudahan teknologi dan kesibukan sehari-hari menyebabkan gaya hidup kurang sehat.
“Melakukan kegiatan rumah seperti menyapu dan kegiatan lainnya bukan merupakan olahraga, namun hal itu merupakan kegiatan fisik,” ungkapnya.(*).
