PADANG, hantaran.co — Indonesia memecahkan dua rekor sekaligus pada tanggal 27 November lalu terkait jumlah kasus harian dan jumlah angka kematian akibat Covid-19. Pada hari itu tercatat ada 5.828 kasus terkonfirmasi positif dan 169 kematian.
Mencermati hal itu, Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Pasar Rabu Tani – Koperasi Mandiri Dan Merdeka (PRT – KMDM), Tim Pusat Tanggap Bencana (PTB) LPPM Unand, serta dosen dan mahasiswa Fakultas Keperawatan Unand melaksanakan kegiatan Menanamkan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) kepada Santri Taman Pendidikan Alquran (TPA) di Kota Padang pada Jumat (27/11/2020).
Salah seorang anggota PRT-KMDM Unand, Virtuous Setyaka kepada Haluan mengatakan dari data terkonfirmasi kasus positif pada Jumat (27/11/2020) lalu, jika dikalkulasikan setiap jam ada 243 kasus positif baru dan ada 7 orang Indonesa yang meninggal karena Covid-19.
“Data tersebut membuktikan masih sangat diperlukannya upaya menumbuhkan kesadaran berbagai elemen masyarakat agar lebih waspada terhadap Covid-19, baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain,” kata Virtous, Sabtu (28/11/2020).
Dosen Hubungan Internasional Fisip Unand itu menambahkan anak usia sekolah merupakan salah satu kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi Covid-19. Setelah melakulan observasi langsung di TPA Amanah Bandarasah, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang ditemukan hampir sebagian besar santri TPA tidak menggunakan masker.
“Kurangnya pemahaman masih menjadi permasalahan pada anak usia sekolah mengenai bahaya Covid-19. Hal itu berakibay kepada rendahnya sikap waspada anak dalam upaya perlindungan diri terhadap pandemi. Kondisi ini tentu berpotensi meningkatkan risiko penularan terhadap anak-anak,” katanya lagi.
Sebab demikian, lanjut Virtous, kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan sejumlah civitas akademika Unand berupa edukasi adaptasi kegiatan baru dalam menghadapi Covid-19 bagi anak TPA sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19 bagi anak-anak.
“Kegiatan itu dimulai dengan Salat Ashar berjamaah. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan edukasi tentang virus corona, tanda dan gejala, cara pencegahannya yang meliputi mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Tim Pengabdi menggunakan metode bercerita sambil diselingi kegiatan tanya jawab untuk meningkatkan keterlibatan santri. Penyajian materi dilakukan dengan media banner. Santri TPA juga diajak untuk mendemonstrasikan cara mencuci tangan dengan benar,” sebut Virtous.
Sementara itu Mahasiswi Keperawatan Unand, Said dalam pemaparannya mengajak para santri TPA untuk menerapkan gaya hidup baru di era new normal. “Santri TPA terlihat sangat senang mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan tentang Covid-19, santri terlihat sangat antusias dengan kegiatan yang dilakukan,” kata Said.
Sebelum kegiatan berakhit, salah seorang Dosen dari Bagian Maternitas Anak, Arif Rohman Mansur memberikan beberapa kuis untuk para santri. Bagi yang berhasil menjawab pertnayaan akan diberikan “Komik Edukasi Covid-19”.
“Komik itu merupakah salah satu media edukasi yang terbukti efektif dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap dalam pencegahan Covid-19. Kegiatan ini salah satu upaya kami untuk mengingatkan semua pihak agar tetap waspada terhadap Covid-19. Sebab virus ini masih ada dan sangat membahayakan,” katanya menutup.
Kegiatan itu ditutup dengan pembagian Paket bantuan pangan segar, sehat, dan ramah lingkungan untuk 54 Santri, 5 orang Guru, dan Kepala TPA yang merupaka sumbangan dari donatur. (*)
Riga/hantaran.co