Sumbar

Petani di Pasaman Bakal Terima Layanan Bajak Gratis

0
×

Petani di Pasaman Bakal Terima Layanan Bajak Gratis

Sebarkan artikel ini
bajak

Pasaman, hantaran.Co–Pemerintah Kabupaten Pasaman segera meluncurkan program unggulan layanan bajak gratis bagi petani. Program ini diharapkan mampu menekan biaya produksi pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi petani kurang mampu yang terdata dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program yang digagas langsung oleh Bupati Pasaman, Welly Suhery, bersama Wakil Bupati, Parulian, ini akan diluncurkan perdana di Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping, dengan menyasar 19 orang petani dari satu kelompok tani. Mereka merupakan penerima manfaat yang telah terverifikasi dalam basis data DTSEN.

Bupati Welly menyebut, program layanan bajak gratis ini merupakan salah satu prioritas utama pemerintah daerah dalam mewujudkan Pasaman sebagai daerah yang tangguh dan berdaulat pangan. “Kita tidak ingin petani kita yang kurang mampu gagal mengolah lahannya karena ketidakmampuan secara ekonomi. Banyak keluhan yang muncul, dan inilah bentuk solusi yang kami hadirkan,” ujar Welly Suhery kepada media Rabu (5/11/2025) di Pasaman.

Menurutnya, peningkatan produksi pertanian harus menjadi fokus utama untuk memperkuat kemandirian pangan daerah. “Terwujudnya petani tangguh dan sejahtera adalah harapan masa depan Pasaman. Kedaulatan pangan dan terbentuknya lumbung pangan di Pasaman adalah mimpi bersama yang harus kita wujudkan,” tegas Bupati.

Welly juga menambahkan bahwa layanan bajak gratis ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap petani miskin. Ia meminta dukungan penuh masyarakat agar program berjalan baik dan tepat sasaran. “Program ini masih baru, tentu butuh penyempurnaan. Kami membuka diri untuk saran dan masukan agar pelaksanaannya semakin baik ke depan,” ungkapnya.

Kepala Dinas Pertanian Pasaman Prasetyo mengatakan, pihaknya kini tengah menyiapkan seluruh kebutuhan teknis pelaksanaan program tersebut. Mulai dari kesiapan alat dan operator, hingga sistem informasi berbasis data yang akan mempermudah layanan di lapangan. “Ini bukan soal membeli mesin bajak lalu dibagikan, tetapi menguatkan subsistem petani berbasis data melalui layanan bajak gratis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prasetyo menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berorientasi pada penyediaan alat, tetapi membangun sistem pertanian yang berkelanjutan. “DTSEN menjadi dasar dalam menentukan penerima manfaat. Petani di kategori Desil I menjadi prioritas utama, disusul Desil II, dan selanjutnya seluruh petani kurang mampu di Pasaman,” jelasnya.

Ia menegaskan, pelaksanaan program bajak gratis ini akan diiringi oleh pembentukan ekosistem layanan pertanian yang menyeluruh. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran miliaran rupiah untuk mendukung keberlanjutan program ini. “Begitu di-launching, program ini akan langsung berjalan karena semua perangkat sudah kami siapkan,” tambahnya.

Selain itu, Dinas Pertanian Pasaman juga menyiapkan aplikasi layanan bajak gratis yang akan terkoneksi langsung dengan data DTSEN. Melalui aplikasi ini, petani penerima manfaat dapat mendaftar secara daring ataupun melalui petugas yang ada di kecamatan dan nagari. Sistem ini dirancang agar pelayanan lebih cepat dan akurat.

Menurut Prasetyo, Pemkab Pasaman menargetkan layanan bajak gratis dapat menjangkau 2.800 hektar lahan pertanian di 11 kecamatan. Hanya Kecamatan Mapat Tunggul yang tidak termasuk karena tidak memiliki hamparan sawah. “Program ini juga akan memberdayakan alat yang dimiliki kelompok tani, di mana biaya BBM dan operator sepenuhnya ditanggung pemerintah daerah,” ujarnya.

Prasetyo menegaskan, program bajak gratis ini bukan sekadar bantuan alat seperti masa lalu. “Dulu, alat dibeli dan diserahkan begitu saja, lalu selesai. Sekarang berbeda. Kita membangun sistem layanan pertanian yang pro-rakyat sesuai arahan Bupati, agar penerimanya benar-benar petani yang membutuhkan,” katanya.

Dinas Pertanian juga menggandeng berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk memastikan akurasi data dan pemerataan manfaat program. Koordinasi lintas sektor dilakukan agar program ini efektif dan tepat sasaran sesuai semangat pengentasan kemiskinan berbasis DTSEN.

Selain layanan bajak gratis, ke depan pemerintah daerah juga akan memperkuat keberadaan Brigade Alsintan sebagai unit pelaksana operasional di lapangan. Brigade ini akan bertanggung jawab memastikan seluruh kegiatan pembajakan berjalan sesuai jadwal dan menjangkau seluruh daerah pertanian.

Prasetyo berharap, kehadiran program ini mampu menjawab berbagai keluhan petani yang selama ini kesulitan menggarap lahan akibat tingginya biaya sewa alat bajak. “Kami ingin program ini benar-benar terasa manfaatnya di lapangan, terutama bagi petani miskin yang sangat membutuhkan,” tegasnya.

Rencananya, launching perdana program unggulan bajak gratis akan dilaksanakan di hamparan sawah Kelompok Tani Jambak, Nagari Jambak, Kecamatan Lubuk Sikaping. Dalam kegiatan itu, Bupati Welly bersama para petani akan langsung menjajal mesin bajak di area persawahan sebagai simbol dimulainya program layanan bajak gratis di Kabupaten Pasaman.