PADANG, hantaran.Co– Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat (Sumbar) menggelar workshop Safari Keagamaan Antikorupsi dengan tema Peran Serta Masyarakat Keagamaan dalam Pemberantasan Korupsi di Aula Kanwil Kemenag Sumbar, Selasa (4/11/2025).
Menurut Plh Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Dion Hardika Sumarto, pendekatan spiritual ini terbukti efektif menurunkan potensi risiko korupsi. Oleh karena itu dengan menggandeng Kanwil Kemenag merupakan bentuk kolaborasi yang strategis. Sekaligus menjadikan sektor keagamaan sebagai garda terdepan dalam membangun benteng spiritual melawan korupsi.
“Masyarakat dan ASN yang diperkuat spiritualitasnya akan memiliki penyaring internal dalam mengendalikan perilaku. Sehingga mereka paham hukum positif dan juga hukum agama,” ujarnya.
Dion menilai, pemberantasan korupsi membutuhkan pondasi yang kokoh, dimulai dari pendidikan karakter sejak usia dini hingga pembenahan sistem di level birokrasi.
“Edukasi untuk mencegah tindak pidana korupsi harus dilakukan mulai dari PAUD hingga menjelang maut. Metodenya tentu berbeda, bisa dengan bicara ‘ayo kita anti korupsi’, hingga melalui story telling kisah-kisah keteladanan,” ujarnya.
Selain itu sebagai langkah lanjut, KPK RI melakukan penyusunan buku yang melibatkan enam agama resmi di Indonesia Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu berjudul “Korupsi dalam Perspektif Agama”.
“Untuk memperkuat dampak, KPK juga berencana menggelar khotbah dan ceramah serentak secara nasional menyambut Hari Anti-Korupsi Sedunia. Tujuannya untuk mereklaim kembali nilai-nilai keagamaan yang menguatkan integritas di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kakanwil Kemenag Sumbar, Edison mengatakan untuk mendukung keberlanjutan program tersebut pihaknya akan menggalakkan sosialisasi anti-korupsi hingga ke KUA, madrasah, dan pondok pesantren dan masyarakat.
“Kami memiliki 1.225 penyuluh agama yang akan menjadi agen pencerah untuk menyampaikan bagaimana korupsi dipandang mata agama,” ujarnya.
Ia juga berkomitmen dalam memerangi praktik korupsi dimulai dari internal hingga eksternal instansinya.
“Kita akan bangun integritas dari dalam, sebelum menularkannya ke masyarakat luas.”ujarnya. (Dna)






