Berita

Sumpah Pemuda 2025, Dani Sopian: Saatnya Pemuda Pessel Bangkit, Bersatu, dan Berinovasi

0
×

Sumpah Pemuda 2025, Dani Sopian: Saatnya Pemuda Pessel Bangkit, Bersatu, dan Berinovasi

Sebarkan artikel ini
Sumpah Pemuda 2025, Dani Sopian Saatnya Pemuda Pessel Bangkit, Bersatu, dan Berinovasi
Sumpah Pemuda 2025, Dani Sopian Saatnya Pemuda Pessel Bangkit, Bersatu, dan Berinovasi. ist

Pesisir Selatan, HANTARAN.Co — Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Dani Sopian, menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mendukung pembangunan daerah, terutama melalui pemanfaatan lima Program Unggulan (Progul) Kabupaten Pesisir Selatan.

Hal itu disampaikannya dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025 yang mengusung tema nasional “Bangkit, Bersatu, Berinovasi.”

Menurut Dani, pemuda Pessel harus menjadi motor penggerak inovasi di tengah tantangan global dan dinamika lokal yang semakin kompleks.

“Pemuda Pesisir Selatan jangan hanya menjadi penonton, tapi harus aktif berperan dalam setiap inovasi daerah. Lima Progul yang dimiliki kabupaten ini bisa menjadi pijakan untuk itu,” ujarnya.

Politisi Nasdem itu menjelaskan, setiap Progul memiliki inovasi andalan yang bisa menjadi ruang kreatif bagi pemuda untuk belajar, berpartisipasi, dan membangun masyarakat.

Ia mencontohkan, Nagari KANYANG dengan inovasi Sistem Ketahanan Pangan Terpadu Mandiri (SKPTM) memberi peluang bagi pemuda untuk terlibat dalam pertanian modern dan ketahanan pangan.

Sementara Nagari PANDAI, dengan berbagai inovasi pendidikan seperti beasiswa bagi anak pintar dan kurang mampu, insentif guru handal, hingga pendidikan inklusif berdaya saing global, menjadi wadah bagi pemuda berkontribusi mencetak generasi berpengetahuan luas.

“Pemuda bisa menjadi penggerak pendidikan kreatif dan inovatif di setiap sekolah dan komunitas,” tambahnya.

Di sisi lain, Nagari SEHAT dengan inovasi pelayanan kesehatan yang membahagiakan masyarakat, membuka ruang bagi pemuda untuk berperan dalam penyuluhan kesehatan, edukasi gizi, serta kegiatan sosial peningkat kualitas hidup.

Adapun Nagari MENGAJI melalui Gerakan Generasi Berakhlak dan IMTAQ mendorong pemuda agar memperkuat karakter religius, moral, dan kepedulian sosial.

“Peran pemuda di sini bukan hanya dalam kegiatan keagamaan, tapi juga sebagai agen moral yang memberi teladan bagi komunitasnya,” jelas Dani.

Selanjutnya, Nagari SEJAHTERA dengan program GEMA PESSEL MAJU membuka peluang bagi pemuda menjadi wirausahawan, inovator ekonomi kreatif, dan penggerak ekonomi lokal.

“Ini saatnya pemuda menciptakan usaha baru, mengembangkan UMKM, dan memanfaatkan potensi lokal demi kesejahteraan bersama,” ucapnya.

Dani menegaskan, semangat Sumpah Pemuda 2025 harus dikaitkan dengan komitmen membangun daerah. Pemuda, katanya, harus menjadi bagian dari setiap inovasi yang dijalankan pemerintah daerah melalui Progul.

“Peringatan Hari Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni, tapi momentum untuk menanamkan semangat kreativitas, kerja keras, dan inovasi. Pemuda harus mampu membawa nilai positif bagi masyarakat luas,” katanya.

Ia juga menilai kolaborasi antara pemuda, pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting agar setiap inovasi Progul benar-benar berdampak nyata.

“Pemuda harus hadir sebagai penghubung antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan riil masyarakat,” tegasnya.

Dani menambahkan, semangat kepemudaan harus tetap berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.

“Kita tidak bisa melepaskan pemuda dari akar budaya. Progul memberi ruang bagi pemuda untuk berinovasi tanpa mengesampingkan nilai-nilai Minangkabau dan budaya Pesisir Selatan,” ungkapnya.

Ia menilai, keterlibatan aktif pemuda dalam Progul tidak hanya memberi manfaat bagi pembangunan, tetapi juga menjadi investasi kapasitas diri yang berguna bagi karier dan kehidupan sosial mereka.

“Pemuda yang kreatif dan berdaya saing akan menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan. Ini sejalan dengan semangat Sumpah Pemuda, satu tekad, satu semangat, untuk membangun bangsa dari daerah,” tambahnya.

Di akhir pernyataannya, Dani mengajak seluruh organisasi kepemudaan, komunitas, dan pelajar di Pesisir Selatan untuk berperan aktif dalam implementasi Progul.

“Mari kita jadikan setiap Progul sebagai laboratorium inovasi bagi pemuda untuk belajar, berkontribusi, dan bersinergi dengan pemerintah,” tuturnya. (h/kis)

Penulis: Okis Mardiansyah