Berita

Solok Selatan Jadi Tuan Rumah Sekolah Lapang Gempa, Upaya Revolusioner Cegah Korban Jiwa di Zona Rawan

0
×

Solok Selatan Jadi Tuan Rumah Sekolah Lapang Gempa, Upaya Revolusioner Cegah Korban Jiwa di Zona Rawan

Sebarkan artikel ini
Solok Selatan Jadi Tuan Rumah Sekolah Lapang Gempa
Solok Selatan Jadi Tuan Rumah Sekolah Lapang Gempa/ist

Solok Selatan, HANTARAN.CO — Gempa bumi bukan lagi ancaman misterius yang menakutkan, melainkan tantangan nyata yang harus dihadapi dengan kesiapan penuh. Hari ini, Kabupaten Solok Selatan menjadi saksi langkah berani bangsa dalam membangun budaya sadar bencana melalui Sekolah Lapang Gempa Bumi (SLG) yang digelar oleh Komisi V DPR RI bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Bertempat di Aula Sarantau Sasurambi, kegiatan ini mengusung tema “10 Tahun SLG: Membangun Budaya Sadar, Siaga, dan Selamat dalam Menghadapi Gempabumi dan Tsunami,” menggemakan harapan untuk ‘zero victim’ di wilayah rawan gempa.

Kegiatan ini dihadiri tokoh penting seperti Bupati Solok Selatan H. Khairunas, Wakil Bupati Yulian Efi, Anggota Komisi V DPR RI Zigo Rolanda, serta jajaran BMKG yang kompak menyuarakan pentingnya edukasi mitigasi dan kesiapsiagaan masyarakat di daerah patahan Suliti yang rentan gempa.

Bupati Khairunas menegaskan, “Edukasi bencana harus lebih dari sekadar teori, perlu latihan nyata agar masyarakat tahu langkah cepat dan tepat saat gempa terjadi. Kami mendorong mitigasi bencana masuk dalam kurikulum sekolah, mulai PAUD hingga SMP.”

Anggota Komisi V DPR RI, Zigo Rolanda, menyoroti pentingnya penelitian patahan Suliti dan Sumani yang selama ini belum mendapat perhatian mendalam. Namun, ia juga mengingatkan, “Korban bencana bukan dari gempa itu sendiri, tapi dari bangunan yang tak tahan gempa. Mitigasi harus jadi bagian dari pembangunan infrastruktur dan pendidikan.”

Dr. Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menambahkan, “Solok Selatan dikelilingi empat segmen patahan aktif yang pernah memicu gempa besar di masa lalu. Gempa tidak bisa diprediksi, tapi korban bisa dicegah jika bangunan kita tahan gempa dan masyarakat paham cara menyelamatkan diri.”

Melalui SLG ini, Solok Selatan diharapkan menjadi contoh daerah yang siap menghadapi bencana bukan dengan ketakutan, tapi dengan pengetahuan dan kesiapsiagaan yang matang. “Hidup harmoni dengan gempa dan bangun infrastruktur tangguh, bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga membuka peluang investasi di daerah yang indah sekaligus aman,” pungkas Daryono.

Sekolah Lapang Gempa Bumi bukan hanya sebuah pelatihan, tapi sebuah gerakan revolusioner untuk masa depan Solok Selatan yang lebih selamat dan tangguh menghadapi bencana.