Solok Selatan, HANTARAN.CO — Anggota DPR RI Komisi VIII, Lisda Hendrajoni, menegaskan pentingnya peran pendidikan Islam dalam membentuk generasi unggul, berkarakter, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) yang digelar di Hotel Pesona Alam Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan bertema “Apa yang Harus Dipersiapkan untuk Indonesia Emas 2045: Peran Pendidikan Islam dalam Membangun Generasi Berkarakter, Cerdas, dan Berdaya Saing” itu diikuti oleh guru madrasah, pimpinan pesantren, akademisi, organisasi keagamaan, dan tokoh masyarakat. Forum ini menjadi ajang dialog dan refleksi untuk memperkuat kontribusi pendidikan Islam dalam membangun manusia Indonesia yang cerdas dan berakhlak mulia.
Menurut Lisda, visi Indonesia Emas 2045 merupakan cita-cita besar bangsa untuk mewujudkan negara maju, berdaulat, adil, dan makmur. Dalam visi tersebut, pendidikan menjadi fondasi utama, sementara pendidikan Islam memiliki posisi strategis dalam menanamkan nilai keimanan, keilmuan, dan integritas.
“Pendidikan Islam bukan hanya soal ilmu agama, tapi juga membentuk kepribadian dan karakter generasi muda agar siap menghadapi tantangan zaman. Madrasah dan pesantren harus menjadi pusat pembinaan akhlak sekaligus penguasaan ilmu pengetahuan modern,” ujar Lisda.
Lisda juga menyoroti sejumlah tantangan pendidikan Islam, seperti kesenjangan mutu antar lembaga, keterbatasan sarana prasarana, serta kesejahteraan tenaga pendidik. Ia menilai transformasi digital mutlak dilakukan agar madrasah dan pesantren tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi dan inovasi pembelajaran.
Sebagai langkah strategis, Lisda mendorong penguatan karakter Rahmatan lil ‘Alamin, modernisasi lembaga pendidikan Islam, serta peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan berkelanjutan. Ia juga mengajak pemerintah daerah, ormas Islam, dan dunia usaha untuk bersinergi memperkuat ekosistem pendidikan Islam.
“Komisi VIII DPR RI berkomitmen memperjuangkan kebijakan afirmatif dalam bidang pendidikan Islam, baik melalui penganggaran di APBN, pembentukan regulasi adaptif, maupun pengawasan terhadap pelaksanaan program pemerintah agar lebih inklusif dan berkeadilan,” katanya.
Lisda menambahkan, pihaknya ingin memastikan setiap anak Indonesia, baik di kota maupun di pelosok, mendapatkan hak pendidikan yang sama dan berkualitas.
Kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) tersebut berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta memberikan apresiasi atas perhatian Lisda Hendrajoni terhadap pengembangan pendidikan Islam dan berharap kolaborasi lintas pihak terus diperkuat demi terwujudnya generasi emas Indonesia tahun 2045. (h/oks)