Berita

Tragedi Meninggalnya Wisatawan di Alahan Panjang, CHSE Harus Diterapkan

20
×

Tragedi Meninggalnya Wisatawan di Alahan Panjang, CHSE Harus Diterapkan

Sebarkan artikel ini
CHSE

PADANG, HANTARAN.Co–Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Sumbar, Doni Hendra mengatakan, terkait kejadian meninggalnya wisatawan di glamping Alahan Panjang Kabupaten Solok Beberapa waktu lalu pihaknya telah menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan peninjauan dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat.

“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Tim sudah turun langsung ke lokasi glamping yang bersangkutan untuk memastikan kronologi dan kondisi pengelolaan fasilitas di lapangan,” ujar Doni Hendra kepada Haluan, Senin (13/10).

Doni menyebut, insiden ini menjadi peringatan keras bagi seluruh pelaku usaha pariwisata di Sumbar agar tidak mengabaikan aspek keselamatan dan keamanan pengunjung. Setiap pengelola, baik homestay maupun wisata berbasis minat khusus, seperti glamping, pendakian, maupun ekowisata, wajib mematuhi prinsip Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability (CHSE).

“Ini momentum refleksi bagi kita semua. Prinsip CHSE bukan sekadar formalitas, tapi menjadi fondasi untuk menjamin keselamatan wisatawan. Setiap pengelola harus benar-benar memastikan fasilitas mereka aman dan layak,” tuturnya.

Ia menambahkan, Dispar Sumbar juga mendorong seluruh dinas pariwisata kabupaten/kota untuk memperketat pengawasan terhadap standar keamanan di lokasi usaha wisata, terutama yang melibatkan fasilitas berisiko tinggi seperti penginapan dengan peralatan gas, area camping, dan wisata air.

“Kami minta pemerintah kabupaten/kota untuk aktif melakukan inspeksi dan pembinaan. Tidak hanya menunggu kejadian, tapi mesti melakukan langkah pencegahan. Semua pelaku usaha harus mengantongi sertifikat CHSE sebagai bukti komitmen terhadap keamanan dan kenyamanan wisatawan,” ujar Doni.

Lebih lanjut, Doni menyebut pihaknya akan menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan dan sertifikasi pelaku usaha wisata di Sumbar. Upaya peningkatan kapasitas dan kesadaran pelaku usaha akan terus dilakukan agar insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.

“Kami akan memperkuat koordinasi lintas sektor, baik dengan dinas teknis maupun aparat keamanan guna memastikan standar keselamatan di setiap destinasi wisata berjalan sesuai regulasi. Keselamatan pengunjung adalah hal utama,” tuturnya.

Diketahui, pasangan pengantin baru asal Padang, Gilang Kurniawan dan Cindy Desta Nanda ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di kamar mandi, saat berbulan madu di salah satu penginapan berkonsep glamping di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Kamis (9/10) pagi. Cindy Desta Nanda dinyatakan meninggal dunia, sementara sang suami dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi penurunan kesadaran.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal RSUD Arosuka Solok, korban diduga mengalami keracunan gas karbon monoksida (CO) yang bersumber dari alat pemanas air di kamar mandi. Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini.