SOLOK, HANTARAN. Co— Dibalut udara sejuk dan hamparan kebun teh hijau, kawasan Danau Kembar di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok Sumatera Barat, menjadi salah satu destinasi wisata alam unggulan Sumatera Barat. Dua danau yang berdampingan ini, Danau Di Atas dan Danau Di Bawah, terletak di ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut dan dikenal dengan keindahan panoramanya yang memukau.
Meski disebut “kembar”, posisi keduanya tidak sejajar. Uniknya, Danau Di Atas justru lebih rendah dibanding Danau Di Bawah kebalikan dari namanya. Selain keindahan alamnya, kawasan ini juga menyimpan legenda rakyat tentang pertempuran tokoh sakti Niniak Gadang Bahan dengan seekor naga besar yang melingkari bukit. Dari darah naga itu, konon terbentuklah dua danau yang kini dikenal sebagai Danau Kembar.
“Sejak dulu, orang tua kami selalu mengingatkan agar tidak berkata sombong di sekitar danau. Katanya ada penjaga alam yang tinggal di situ,” ujar Eri Hidayat, warga Nagari Alahan Panjang sekaligus pemandu wisata lokal, Minggu (5/10/2025).
Sementara itu, Panji Tri Atmojo, wisatawan asal Pekanbaru, mengaku perjalanan panjang menuju lokasi terbayar lunas oleh keindahan alam yang ditawarkan. “Udara di sini sangat sejuk, dan pemandangannya luar biasa. Pagi hari terasa seperti berada di atas awan,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Rina Marlina, pelaku usaha homestay di sekitar Danau Di Atas. Ia menyebutkan jumlah wisatawan terus meningkat, terutama pada akhir pekan.
“Banyak tamu dari luar daerah datang untuk menikmati suasana tenang dan udara segar. Kami berharap pemerintah terus memperbaiki akses jalan agar lebih nyaman,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Solok kini tengah menata kawasan Danau Kembar sebagai destinasi ekowisata unggulan berbasis budaya lokal. Selain daya tarik alam, legenda yang hidup di tengah masyarakat menjadi nilai tambah bagi wisatawan yang ingin merasakan pengalaman khas Minangkabau.