Sumbar

Belasan Siswa di Padang Panjang Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Santap MBG

155
×

Belasan Siswa di Padang Panjang Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Santap MBG

Sebarkan artikel ini
MBG

PADANG PANJANG, HANTARAN.Co–Belasan siswa dari dua sekolah di Kota Padang Panjang Sumatera Barat  dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang, Rabu,( 7/10/2025) siang. Mereka mengalami gejala mual setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan di sekolah masing-masing. 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Padang Panjang, Dessy Rahmawati, menjelaskan, kasus ini hanya dilaporkan dari dua sekolah, yakni SMPN 3 Padang Panjang dan SDN 9 Padang Panjang Timur. Kedua sekolah tersebut memang berada dalam satu komplek, sehingga memudahkan proses penanganan. Rinciannya, ada 9 siswa dari SMPN 3 dan 4 siswa dari SDN 9 yang dirawat di rumah sakit karena mengalami mual dan ketidaknyamanan setelah makan. 

“Hingga saat ini, kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah gejala tersebut memang disebabkan oleh MBG atau ada faktor lain,” ujar Dessy dengan hati-hati.

Ia menambahkan bahwa pihak rumah sakit terus melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi para siswa dan memberikan penanganan sesuai protokol kesehatan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Nasrul, menyampaikan bahwa pihaknya memang mendapatkan laporan mengenai siswa yang dilarikan ke rumah sakit. Namun, ia belum bisa memastikan penyebab utama sakit yang dialami karena masih menunggu hasil investigasi dari Dinas Kesehatan. 

“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Padang Panjang dan pihak sekolah untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan lebih lanjut. InsyaAllah, begitu hasil laboratorium keluar, kami akan segera menginformasikan ke masyarakat,” kata Kepala Dinas Pendidikan Padang Panjang Nasrul. 

Kejadian ini mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terutama pada program makanan gratis di sekolah agar aman bagi semua siswa. Makan Bergizi Gratis yang sebenarnya bertujuan meningkatkan kesehatan anak harus dipastikan kebersihan dan kualitasnya agar kejadian seperti ini tidak terulang. 

Para orang tua dan warga diminta tetap tenang dan mempercayakan proses pemeriksaan pada instansi terkait. Di sisi lain, pihak sekolah dan Dinas Pendidikan diharapkan terus memperbaiki protokol pengawasan makanan di lingkungan sekolah demi kesehatan siswa.