Berita

Balapan di MotoGP Mandalika Sangat Aneh

177
×

Balapan di MotoGP Mandalika Sangat Aneh

Sebarkan artikel ini

MANDALIKA, HALUAN—Balapan MotoGP Mandalika tahun 2025 sangat aneh. Keanehan tersebut disampaikan oleh pembalap Tim Honda HRC Castrol, Joan Mir. Balapan MotoGP Mandalika 2025 berakhir pada Minggu 5 Oktober 2025 lalu.

 “Jarang saya mengalami balapan seaneh ini sebelumnya, hari ini siapa pun bisa saja finis di podium. Di satu sisi itu bagus, tapi di sisi lain kami harus memahami apa yang terjadi,”ujar Mir seperti dikutip dari Okezone.com

Joan Mir juga memberikan kritikan terhadap Sirkuit Mandalika yang menjadi kebangaan orang Indonesia. Mir menyebut Sirkuit Mandalika yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut telah menjadi mimpi buruk bagi seluruh pembalap di kelas utama.

Insiden besar terjadi ketika Marc Marquez (Ducati Lenovo( terjatuh usai ditabrak Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) dari belakang pada lap pertama di tikungan tujuh.

Secara keseluruhan, total ada lima pembalap yang gagal finis pada seri balapan ke-18 tersebut. Selain Marquez dan Bezzecchi, daftar retired diisi oleh Mir, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dan Enea Bastianini (KTM Tech3).

Mir, yang sendiri terjatuh di lap kedua, mengungkapkan alasan mengapa Sirkuit Mandalika terasa seperti mimpi buruk bagi para pembalap. Menurutnya, kombinasi lintasan yang aneh dan pemilihan ban yang lebih keras menciptakan kondisi spesial yang membalikkan prediksi.

Contoh nyatanya, pembalap-pembalap yang biasanya tampil kompetitif justru berada di belakang, atau bahkan terjatuh.

“Lintasan ini aneh, ban yang dibawa ke sini lebih keras. Sebenarnya, trek ini seperti mimpi buruk bagi semua orang. Dan faktanya kalian melihat banyak pembalap di depan yang biasanya tidak berada di posisi teratas. Itulah yang terjadi ketika kondisinya spesial,”ujarnya.

Menurut Mir, pembalap yang benar-benar berhasil tampil impresif hanya Fermin Aldeguer. Pembalap Gresini Racing itu tampil dominan sepanjang perlombaan hingga sukses mengunci podium pertama, diikuti oleh Pedro Acosta (Red Bull KTM) dan Alex Marquez (Gresini Ducati).

Mir menilai balapan tersebut berjalan lambat dari segi ritme karena semua pembalap harus berhati-hati mengendalikan keadaan. “Bahkan, balapannya sangat lambat dari segi ritme, hanya perlu mengendalikan keadaan, tidak ada yang benar-benar bisa tampil maksimal kecuali Fermín, yang menjalani balapan spektakuler,”ujar Mir.