Sumbarviral

Konten Bacaruik Bikin Resah Warga Sumbar, Anak Muda Minang Nyatakan Sikap

41
×

Konten Bacaruik Bikin Resah Warga Sumbar, Anak Muda Minang Nyatakan Sikap

Sebarkan artikel ini
konten bacaruik anak muda minang
Tangkapan layar

PADANG, hantaran.co—Fenomena banyaknya konten kreator di platfom media sosial tiktok dan facebook memakai Bahasa minang dengan cara memaki maki (bacaruik) membuat resah masyarakat Sumatera Barat (Sumbar).

Betapa tidak, penonton di media sosial tersebut tak terbatas umur,dari anak-anak hingga dewasa.

Kecemasan orangtua karena sudah berdampak pada perilaku anak-anak yang berkata kotor kepada gurunya bahkan ke orangtuanya. Mereka mengaku terinspirasi dari konten kreator di tiktok.

Kontrol orangtua penting.Namun, peran niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang penting. Karena menyangkut anak kemenakannya.

Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan dan aksi nyata dari lembaga dan tokoh masyarakat di Sumbar seperti LKAAM, MUI, akademisi, dan kepala daerah dan lainnya.

Tak tinggal diam, sejumlah anak muda minang yang juga konten kreator seperti Uda Rio, Minanglipp dan lainnya kompak menyuarakan dan kecamasan atas fenomena konten bacaruik itu.

Mereka resah, karena semakin dibiarkan semakin menjadi jadi.

Dalam video yang diunggah oleh @Udario di tiktok, dan Instagram pada Rabu (10/9/2025), ia menyatakan sikap dan mengajak untuk berhenti menormalisasikan konten konten caruik.

“Selama ini saya cuma diam melihat konten konten caruik di live tiktok cuma makin lama makin banyak, makin dianggap biasa dan meresahkan. Ini masalah yang serius,”ujarnya dalam video tersebut.

Ia juga menyinggung tentang kato nan ampek dalam pribahasa minang.

“Kato malereang, kato mandata, kato mandaki,kato manurun. Adaik basandi syarak, syarak basandi kitabulah. Ini yang ga ada sekarang, jadi stop menganggap konten bacaruik itu menghibur,”ucapnya.

Video penolakan konten bacaruik itu dibanjiri dukungan oleh netizen. Mereka mendukung konten kreator untuk menolak pembiaran konten bacaruik di media sosial.

Tak hanya Uda Rio banyak lagi anak muda minang menyuarakan hal ini. Mereka mulai menyatakan sikap, dan tergugah melihat kondisi generasi muda Minangkabau yang mulai jauh dari adab.

(Dafit/Hantaran.co)