Pesisir Selatan, hantaran.co — Program Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang digulirkan untuk membantu masyarakat yang tengah menghadapi kerawanan pangan atau kondisi darurat, menuai sorotan di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.
Sejumlah warga menilai penyaluran bantuan tersebut tidak sepenuhnya tepat sasaran. Mereka menyebut ada penerima yang dinilai sudah mampu secara ekonomi namun tetap mendapatkan bantuan, sementara warga yang kurang mampu justru tidak terdata.
“Seharusnya bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, bukan yang sudah mapan,” ujar Ali Murus, warga Nagari Koto Taratak, Minggu (10/8/2025).
Ia mengatakan, kondisi tersebut menimbulkan rasa kecewa yang mendalam di kalangan warga yang benar-benar membutuhkan bantuan, tetapi terlewatkan dari pendataan.
“Ada masyarakat yang rumahnya bagus, penghasilannya jelas, tapi tetap menerima bantuan. Sementara saya yang hidupnya pas-pasan, bahkan hanya mengandalkan kerja harian sebagai nelayan, malah tidak dapat. Ini kan tidak adil,” ucapnya lagi.
Menurutnya, proses pendataan penerima CBP perlu dievaluasi secara menyeluruh oleh pemerintah melalui dinas terkait.
“Kalau pendataannya asal-asalan, ya wajar hasilnya begini. Pemerintah harus turun langsung kelapangan melihat kondisi warganya, jangan hanya mengandalkan data lama,” katanya.
Warga lainnya, Susri Mayeni, menyampaikan keluhan serupa. Ia berharap pendataan penerima bantuan lebih selektif dan akurat agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Berdasarkan data resmi, penerima bantuan CBP di Nagari Koto Taratak tercatat sebanyak 171 keluarga penerima manfaat (KPM), di Nagari Taratak 221 KPM, dan di Nagari Lansano Taratak 221 KPM. Penyaluran untuk tiga nagari ini dipusatkan di Kantor Nagari Koto Taratak.
Secara keseluruhan, Kecamatan Sutera menerima alokasi sebanyak 81.440 kilogram beras CBP untuk 4.072 KPM yang tersebar di 12 nagari.
