BUKITTINGGI, hantaran.co – SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi tampil beda dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2024/2025. Selain digelar di lingkungan sekolah, MPLS bagi siswa baru sekolah ini juga dilangsungkan di luar sekolah, tepatnya di Taman Margasatwa Budaya Kinantan (TMSBK) setempat.
Beragam minat dan bakat siswa ditampilkan dalam acara yang digelar di panggung kesenian objek wisata tersebut. Seperti lagu, musik, pidato, silat, puisi dan tahfidz serta penampilan ekstrakurikuler (ekskul) lainnya. Kegiatan ini turut dihadiri orang tua, guru dan pengunjung objek wisata tersebut.
“Memang berbeda dari sekolah lainnya yang melaksaksanakan kegiatan MPLS di sekolah saja, akan tetapi SMP Negeri 6 Bukittinggi tahun ini membawa siswa baru ke TMSBK,” ujar kepala SMP Negeri 6 Bukittinggi Tuti Yamila Sari Dewi didampingi Wakil Kesiswaan Yesi Maidiya Aswarni di Panggung Kesenian Benteng Fort de Kock, pekan lalu.
Yesi Maidiya Aswarni mengatakan, kegiatan MPLS dilaksanakan dua hari di sekolah dan hari ketiga dilaksanakan di TMSBK, sekaligus acara penutupan. Kegiatan ini diikuti sebanyak 167 orang siswa baru, 30 orang pengurus OSIS dan peserta ekstrakuler (ekskul) sebanyak 20 orang.
“Tujuan dan motivasinya agar anak didik tidak hanya mengenal lingkungan sekolah tapi juga luar sekolah belajar sambil rekreasi. Diyakini sebanyak ini siswa pasti ada yang belum mengenal kota Bukittinggi, khususnya objek wisata TMSBK. Kegiatan ini juga sebagai penghapus kebosanan,” katanya.
Selain itu imbuh Yesi, pelaksanaan MPLS di luar sekolah juga dikarenakan adanya pengerjaan renovasi gedung SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi yang menyebabkan tidak adanya lapangan untuk melaksanakan kegiatan ini.
Sementara itu, Kepala TMSBK Silfi Rawane mengapresiasi pelaksanaan MPLS SMP Negeri 6 Kota Bukittinggi di objek wisata tersebut. Menurutnya, disamping rekreasi kegiatan ini juga sebagai ajang menambah pengetahuan para peserta didik.
“Sebab di TMSB terdapat dua objek wisata, yakni Benteng Fort de Kock dan kebun binatang, yang fungsinya sebagai objek observasi, edukasi dan rekreasi,” ujarnya.
Pemerintah kota Bukittinggi kata Silfi, memfasilitasi setiap siswa yang datang ke TMSBK dengan memberi keringanan retribusi, tentu melalui prosedur terlebih dulu, Benteng fort de Kock sebagai objek wisata sejarah telah dilengkapi dengan papan papan informasi. Seperti informasi Benteng, informasi sejarah Bukittinggi, pahlawan nasional dan pahlawan perang. Sedangkan di kebun binatang dilengkapi dengan berbagai jenis hewan, baik yang dilindungi maupun tidak dilindungi.
“Dengan ada siswa SMPN 6 ke TMSB, tentu mereka dapat menambah ilmu pengetahun sekaligus rekreasi,” tambah Silfi Rawane.
Wtz/hantaran.co