Berita

Pemko Bukittinggi Gelar Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

8
×

Pemko Bukittinggi Gelar Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Sebarkan artikel ini
Pemko Bukittinggi mencanangkan kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting di Kota Bukittinggi, Rabu (5/6).Ist

BUKITTINGGI, hantaran.co – Pemko Bukittinggi melalu Dinas Kesehatan mulai melaksanakan intervensi serentak pencegahan stunting di Kota Bukittinggi. Pencanangan kegiatan tersebut dilakukan Wali Kota Bukittinggi diwakili Asisten I Setdako Isra Yonza di Posyandu Mekar Kelurahan Campago Guguk Belek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS) Rabu (5/6).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Linda Faroza menyampaikan, pencanangan pelaksanaan Intervensi serentak pencegahan stunting ini merupakan gerakan aksi bersama pencegahan stunting melalui pendataan, penimbangan, pengukuran, verifikasi dan edukasi bagi ibu hamil, ibu yang memiliki balita, serta calon pengantin.

Intervensi serentak pencegahan stunting di Kota Bukittinggi melibatkan semua unsur, mulai dari organisasi perangkat daerah, kader kesehatan dan posyandu serta masyarakat, dengan  target 11.381 balita, dan 2.437 ibu hamil di Kota Bukittinggi.

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini akan diinput 100 persen kedalam aplikasi e-PPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) dan kedalam aplikasi e-kohort nantinya.

“Dengan aplikasi e-PPGBM, diharapkan bisa lebih optimal dalam deteksi dini masalah gizi, dan melalukan intervensi sesuai kondisi. Selain itu, juga bisa mempertahankan status gizi yang sudah baik atau normal melalui konseling gizi, penimbangan rutin dan pengasuhan yang baik,” ujar Linda.

Asisten I Setdako Bukittinggi Isra Yonza menyampaikan, kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini menjadi prioritas bersama unsur terkait  dalam bidang kesehatan masyarakat.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat mendongkrak kunjungan ibu hamil dan balita untuk datang ke posyandu, sehingga terpantau status kesehatannya, serta terpantau pertumbuhan dan perkembangannya.

“Langkah ini merupakan upaya strategis untuk menurunkan angka stunting serta mencegah kasus baru. Apabila terdeteksi gangguan tumbuh kembang, dapat dilakukan intervensi yang tepat secara dini,” kata Isra Yonza.

Ia juga meminta kepada pihak kecamatan, kelurahan dan Puskesmas agar memastikan ketersediaan alat antropometri berstandar yang akan digunakan didalam pengukuran balita di Posyandu, serta menyiapkan kader- kader terlatih dan terampil guna mendapatkan hasil pengukuran balita dan ibu hamil yang benar dan akurat.

“Sasaran pengukuran dan intervensi serentak ini adalah ibu hamil dan balita, serta calon pengantin. Mari datang ke posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi,” ujarnya.

Wtz/hantaran.co